Malang, Suaragong – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang memiliki pekerjaan rumah yang banyak. Berupa perbaikan gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang rusak karena termakan usia. Seperti yang terjadi di gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Gajahrejo Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang. Saat ini betul-betul memprihatinkan.
Terdapat tiga ruang kelas seperti ruang kelas 1, ruang kelas 3 dan ruang kelas 4 mengalami kerusakan yang cukup berat. Kerusakan terparah di gedung yang berdiri sejak tahun 1971 silam ini pada bagian teras. Dan ironisnya, akibat ketidak sempurnaan lembaga yang dihuni oleh 151 siswa-siswi ini seorang murid kelas 1 bernama Adit pernah tertimpa pelisir kayu yang jatuh karena lapuk termakan usia.
“Meski tidak parah, tetapi bocah itu menangis bahkan sempat trauma. Dengan kondisi seperti ini, kami khawatir ada korban lagi selain Adit”, terang Erfan Alimatus Vanggadi seorang guru PJOK Rabu (29/2/2024) kemarin.
Selain itu, tambah Erfan, kayu penyangga genteng dan asbes juga banyak yang rapuh. Karuan saja, genteng-genteng disitu satu persatu mulai berjatuhan.
“Kalau pas hujan turun, ruang kelas 1 itu bocor dan lantainya tergenang air. Dengan kondisi seperti itu,untuk murid kelas 1 terpaksa harus belajar di ruang Perpustakaan”, imbuh Erfan.
Guna mewujudkan impian memiliki gedung yang layak huni, pihak lembagapun sudah empat kali mengajukan proposal rehabilitasi ke Pemkab Malang. Bahkan bulan Januari 2024 kemarin ia tindaklanjuti ke Kantor Wilayah Dispendik Kecamatan Gedangan. Tetapi hingga saat ini belum juga ada kabar.
Sementara itu Sulianto seorang guru kelas 4 SDN 2 Gajahrejo berharap segera ada perhatian dari pemerintah.
“Paling tidak gedung ini dirahabilitasi mulai dari ruang kelas 1 sampai kelas 6. Karena jika terus dibiarkan seperti ini, jika terjadi sesuatu pada anak didik siapa yang harus bertanggung jawab? Apalagi saat deras disertai angin kencang, kami dan rekan-rekan guru selalu was-was”, ungkapnya.
Ditempat yang sama, Tomi Ashari seorang guru di situ mengaku, akibat kerusakan gedung itu kegiatan belajar mengajar sangat mengganggu, apalagi pada saat musim hujan bahkan ada satu ruangan yaitu ruang kelas satu sampe tegenang air.
“Dengan kondisi seperti ini,seharusnya pemerintah kroscek langsung ke lokasi, biar lembaga ini merasa diperhatikan”, ujar Tomi berharap. Sebagai pihak yang berdampak langsung pada hujan turun yaitu Rena guru kelas 1.
“Jika hujan turun, ruang kelas 1 tergenang air. Dan anak-anak terpaksa harus belajar di Perpustakaan. Karena misale terpaksa belajar disitu, kondisinya juga kurang nyaman”, ujar Rena.
Baca juga : Tunggu Gedung Baru, Siswa SDN 4 Kedung Belajar di Teras
Senada dengan ungkapan Fita juga seorang guru SDN2 Gajahrejo. Menurutnya, jika hujan turun air juga menggenangi di sepanjang teras.
“Kami sangat dan sangat berharap perhatian dari pemerintah”, pinta Fita.
Pantaun langsung, meski lembaga yang letaknya tidak seberapa jauh dari pantai Malang Selatan ini berdiri diatas area yang lumayan luas, tetapi kerusakan itu mencapai sekitar 80 persen. Selain hampir semua kayu-kayunya keropos,sepanjang tembok juga terkelupas dan tidak bisa di cat. Kondisi ini menyajikan pemandangan tidak sedap di sektor pendidikan. (sur/man)
Comments 1