Gempa Dahsyat M 8,7 Guncang Rusia, Siaga Tsunami!
Share

SUARAGONG.COM – Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 8,7 mengguncang wilayah Kamchatka, Rusia, pada Rabu (20/7/2025). Peristiwa ini memicu peringatan tsunami di beberapa negara Pasifik, termasuk Jepang, Alaska, Hawaii, dan sejumlah pulau di Mikronesia. Serta tak terkecuali wilayah teritorial AS seperti Guam.
Gempa Dahsyat M 8,7 Guncang Rusia, Jepang dan Negara Pasifik Siaga Tsunami
Berdasarkan laporan United States Geological Survey (USGS), pusat gempa terletak di 126 km sebelah timur-tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky, Rusia, dengan kedalaman 19,3 km. USGS juga merevisi kekuatan gempa dari M 8,0 menjadi M 8,7 karena intensitas yang lebih tinggi dari prediksi awal.
Baca Juga :Gempa M5,7 Guncang Poso, 1 Rumah Roboh dan 3 Rusak
Tsunami Dikhawatirkan Terjang Sejumlah Wilayah
Guncangan kuat ini cukup untuk menimbulkan gelombang tsunami setinggi 1 hingga 3 meter di sejumlah kawasan. Di Jepang, Badan Meteorologi memperingatkan potensi gelombang menghantam Hokkaido, pulau paling utara negara itu, pada pukul 10.00 waktu setempat, dan akan menjalar ke wilayah selatan pada pukul 10.30 hingga 11.30.
“Segera menjauh dari garis pantai dan bergerak ke dataran lebih tinggi,” imbau penyiar NHK dalam siaran langsung darurat. Evakuasi besar-besaran dilakukan, termasuk oleh para pekerja pabrik dan warga yang berhamburan menuju bukit.
Di Rusia, Gubernur Vladimir Solodov menghimbau masyarakat untuk tetap tenang namun menjauh dari pantai. Di kota Severo-Kurilsk, evakuasi juga diberlakukan menyusul peringatan gelombang tsunami. Beberapa kerusakan ringan, termasuk di taman kanak-kanak, telah dilaporkan, namun tidak ada korban jiwa sejauh ini.
Baca Juga : Gempa M 6,9 Maluku Tenggara
Kondisi Medis dan Kerusakan
Menteri Kesehatan Regional Rusia, Oleg Melnikov, mengonfirmasi adanya beberapa korban luka akibat kepanikan saat gempa terjadi. “Satu pasien terluka saat melompat dari jendela, seorang perempuan mengalami cedera di terminal bandara, dan lainnya terjatuh saat menyelamatkan diri,” ujarnya. Semua pasien dalam kondisi stabil dan tidak ada luka serius yang tercatat.
Tanggap Darurat Dikerahkan di Jepang dan Pasifik
Perdana Menteri Jepang, Ishiba, telah membentuk komite darurat dan memerintahkan koordinasi lintas lembaga guna menangani dampak bencana. Jepang yang belajar dari pengalaman tsunami 2011, telah memperkuat sistem deteksi dan evakuasi.
Sementara itu, Hawaii memerintahkan evakuasi dari wilayah pesisir. “Segera Bertindak! Gelombang tsunami destruktif diperkirakan datang,” tulis Departemen Manajemen Darurat Honolulu di platform X (sebelumnya Twitter).
Layanan Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia menyatakan, gempa susulan masih terus terjadi namun tidak diperkirakan melebihi kekuatan gempa utama. “Situasi saat ini masih terkendali, meskipun potensi gempa susulan dengan intensitas sedang tetap ada,” terang pihak lembaga. (Aye)