Gempa M5,7 Guncang Poso, 1 Rumah Roboh dan 3 Rusak
Share

SUARAGONG.COM – Menurut informasi dari BMKG, gempa ini awalnya tercatat dengan magnitudo M6,0, namun setelah dilakukan pemutakhiran, kekuatannya dikoreksi menjadi M5,7.
Gempa M5,7 Guncang Poso, Sulawesi Tengah: Sentuh M6,0,
Episenter gempa berada di darat, tepatnya di koordinat 2,01° LS dan 120,78° BT, dengan kedalaman hanya 10 kilometer. Karena tergolong dangkal, gempa ini terasa cukup kuat di permukaan dan memicu kepanikan warga di beberapa wilayah.
Gempa dipicu oleh aktivitas sesar aktif di Zona Sesar Poso dengan mekanisme pergerakan geser (strike-slip). Meski cukup kuat, kabar baiknya gempa ini tidak berpotensi tsunami, berdasarkan hasil analisis BMKG.
Guncangan terasa luas hingga lima kecamatan, yakni Pamona Tenggara, Pamona Selatan, Pamona Barat, Pamona Puselemba, dan Pamona Timur. Bahkan di RSUD Poso dan RS Sinar Kasih Tentena, pasien dan keluarga sempat dievakuasi keluar gedung karena takut terjadi gempa susulan.
Kerusakan Akibat Gempa Poso
Kerusakan akibat gempa pun mulai terdata. BNPB mencatat satu rumah dilaporkan roboh dan tiga lainnya rusak ringan. Kerusakan ini tersebar di Desa Tokilo dan Tindoli (Pamona Tenggara) serta Desa Pendolo (Pamona Selatan).
Belum ada laporan korban jiwa, namun proses pendataan masih berlangsung. Kondisi ini sedikit terhambat karena pemadaman listrik dan gangguan sinyal komunikasi di beberapa wilayah terdampak.
BMKG juga melaporkan adanya 11 kali gempa susulan hingga pukul 20.40 WIB, dengan kekuatan terbesar mencapai M5,5 dan terkecil M2,4. Warga pun banyak yang memilih berada di luar rumah demi keamanan.
Sebagai langkah cepat, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Poso langsung diterjunkan ke titik-titik terdampak, khususnya di sekitar Danau Poso yang dekat dengan pusat gempa. Mereka melakukan assessment, verifikasi kerusakan, dan pengumpulan data lapangan.
BNPB Minta Masyarakat Tenang
Sementara itu, BNPB mengimbau warga untuk tetap tenang, namun tetap waspada. Jangan mudah terpancing informasi yang belum terverifikasi, apalagi yang viral di media sosial. Warga juga diminta tidak masuk ke bangunan yang retak atau rusak sampai dinyatakan aman oleh pihak berwenang.
Jika terjadi gempa susulan, sebaiknya hindari bangunan tinggi, tiang, atau tembok yang berpotensi runtuh. Dalam kondisi listrik padam, gunakan alat penerangan dan komunikasi seperlunya, dan prioritaskan untuk informasi penting serta darurat. Mari tetap waspada dan saling jaga! (Aye/sg)