Gen Z dan Gaya Hidup Minimalis: Tren “Less Is More”
Share

SUARAGONG.COM – Gaya hidup minimalis kini menjadi salah satu tren yang melekat kuat pada generasi Z atau Gen Z. Dengan filosofi less is more, mereka mulai memprioritaskan kualitas daripada kuantitas, mengurangi konsumsi berlebihan, dan berfokus pada kebutuhan esensial. Survei Deloitte Global 2024 Gen Z and Millennial Survey mencatat bahwa banyak anak muda mengadopsi minimalisme demi keseimbangan finansial, emosional, dan lingkungan.
“Less Is More“: Mengapa Minimalis Menarik untuk Gen Z?
Alasan utama Gen Z memilih hidup minimalis adalah untuk mengurangi stres dan mendukung keberlanjutan. Penelitian yang ditinjau oleh GlobalWebIndex menunjukkan bahwa minimalisme menjadi salah satu cara mereka menciptakan harmoni. Di mana menempatkan antara kesehatan mental dan tuntutan kehidupan modern yang tinggi di era Gen Z. Inspirasi budaya Jepang seperti Marie Kondo Method juga berperan besar dalam memperkenalkan gaya hidup ini ke dunia.
Media sosial turut memperkuat tren ini. Konten tentang decluttering, tiny living, dan mindfulness kerap muncul di platform seperti TikTok dan Instagram, menawarkan panduan praktis bagi siapa saja yang ingin memulai hidup minimalis.
Praktisi minimalisme sekaligus pendiri Lyfe With Less, Cynthia, menjelaskan esensi dari gaya hidup ini. “Mindset quality over quantity itu penting. Lebih baik investasi pada barang berkualitas yang tahan lama daripada banyak membeli barang yang kurang awet,” ujarnya.
5 Langkah Memulai Hidup Minimalis Gen Z
Bagi kamu yang ingin mencoba hidup minimalis, berikut lima langkah sederhana yang bisa dilakukan:
- Rapikan Ruangan
Ruangan yang tertata rapi mencerminkan pikiran yang jernih. Singkirkan barang-barang yang tidak lagi digunakan, seperti pakaian lama atau dekorasi berdebu. Ruang yang minimalis menciptakan suasana tenang dan mendukung produktivitas. - Lemari: Kurangi, Pilih yang Berkualitas
Daripada memenuhi lemari dengan pakaian yang jarang dipakai, pilih beberapa koleksi klasik yang dapat dipadupadankan. Ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga mendukung mode yang lebih ramah lingkungan. - Digital Detox
Minimalisme juga berlaku untuk ruang digital. Bersihkan email, hapus aplikasi yang tidak terpakai, dan berhenti mengikuti akun yang tidak relevan. Dengan langkah ini, kamu bisa lebih fokus pada hal yang benar-benar penting di dunia maya. - Prioritaskan Kualitas
Hidup minimalis mendorong kita menjadi konsumen yang lebih sadar. Investasikan pada barang yang awet dan berkualitas tinggi. Selain hemat jangka panjang, langkah ini juga membantu mengurangi limbah. - Gunakan Barang Hingga Maksimal
Gunakan barang yang ada hingga benar-benar tidak bisa dipakai lagi. Baik itu pakaian, gadget, atau perabot rumah tangga, manfaatkan sepenuhnya sebelum membeli barang baru.
Baca Juga : Gaes !!! Mengenal Istilah “Jam Koma” di Kalangan Gen Z
Cynthia menutup dengan nasihat sederhana namun bermakna: “Pakai yang ada di rumah. Gunakan sampai barang itu habis manfaatnya atau rusak.”
Dengan prinsip minimalisme, Gen Z tidak hanya menyederhanakan hidup, tetapi juga menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan penuh kesadaran. (Aye/sg)
Baca artikel berita lain dari Suaragong di Google News.