Realitas Dunia Kerja
Saat kami masih kecil, banyak dari kami dibesarkan dengan impian untuk sukses besar. Mungkin kita sering mendengar cerita sukses orang-orang yang menemukan jalan mereka ke puncak, yang akhirnya membuka mata kita terhadap dunia yang luas dan penuh peluang. Tapi, apa yang terjadi ketika kita tiba di dunia kerja dan ternyata semuanya nggak semudah itu?
Satu hal yang sering saya dengar dari teman-teman saya yang baru lulus adalah betapa sulitnya mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan yang mereka ambil. Sebagai contoh, beberapa teman saya yang kuliah di bidang seni atau sosial merasa seperti terjebak, karena lowongan pekerjaan di bidang tersebut nggak sebanyak yang mereka harapkan. Mereka pun mulai merasa bingung, apakah mereka memilih jurusan yang salah atau memang dunia kerja yang sangat selektif?
Menurut data dari BPS (Badan Pusat Statistik), tingkat pengangguran terbuka di kalangan Generasi Z cukup tinggi. Ini bukan hanya soal tidak adanya pekerjaan, tapi juga soal kesulitan dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan passion dan keterampilan. Juga, tidak sedikit dari kami yang merasa karier yang kami pilih tidak sesuai dengan ekspektasi pribadi.
Baca juga : Jumlah Angka Pengangguran di Indonesia 2024: Tertinggi di ASEAN
Takut Gagal atau Tidak Tahu Harus Mulai Dari Mana?
Selain faktor ekonomi, ada satu hal lain yang menghambat kami: rasa takut gagal. Di zaman yang serba instan seperti sekarang ini, semua orang terlihat sukses. Lihat saja di media sosial—banyak orang muda yang sudah sukses dengan karier mereka, sementara kita merasa belum berhasil sama sekali. Ini bisa membuat kita merasa cemas dan tidak yakin untuk mencoba hal-hal baru.
Saya sendiri, pada awalnya merasa bingung antara mencoba membuka usaha atau mengikuti jejak orang-orang di sekitar yang sudah bekerja di perusahaan besar. Perasaan takut gagal dan takut dianggap tidak kompeten sering menghantui saya. Ternyata, ini adalah perasaan yang cukup umum di kalangan Generasi Z. Banyak dari kami merasa ada ekspektasi yang sangat besar untuk sukses cepat dan sempurna.
Namun, ternyata rasa takut itu bisa menjadi penghambat besar. Menurut beberapa psikolog, Generasi Z cenderung memiliki kecemasan tinggi karena terpapar terlalu banyak pilihan dan informasi. Ini membuat kami ragu untuk mengambil keputusan besar. Banyak di antara kami yang memilih tetap di zona nyaman, meski itu berarti menganggur.
Ambil Langkah Kecil
Tapi, jangan khawatir! Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar kita tidak terjebak dalam siklus ketidakpastian ini. Berikut adalah beberapa tips yang saya pelajari:
Cari Pengalaman
Cobalah untuk mencari pengalaman sebanyak mungkin. Magang atau volunteer bisa menjadi cara yang sangat baik untuk mengetahui apakah kita cocok dengan suatu bidang pekerjaan. Pengalaman ini juga akan menambah kepercayaan diri kita untuk melangkah lebih jauh.
Jangan Takut Gagal
Gagal itu adalah bagian dari proses belajar. Percaya atau tidak, banyak orang sukses di luar sana yang juga pernah gagal di awal karier mereka. Ini adalah kesempatan untuk belajar dan bangkit kembali.
Fleksibilitas Itu Kunci
Salah satu kunci utama untuk tidak terjebak adalah memiliki mindset yang fleksibel. Jangan terlalu kaku dalam berpikir, terutama tentang jurusan atau pekerjaan yang harus diambil. Dunia kerja terus berubah, dan banyak profesi baru yang mungkin tidak ada ketika kita kuliah.
Bangun Jejaring yang Kuat
Dunia kerja juga soal siapa yang kamu kenal, bukan hanya apa yang kamu tahu. Mulailah membangun jejaring, baik melalui media sosial profesional seperti LinkedIn, atau dengan menghadiri acara dan seminar industri. Jangan takut untuk berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki pengalaman lebih banyak dari kita.
Baca juga : Banyak Gen-Z di Kota Malang Menganggur ?
Menganggur, Bukan Akhir Dunia
Jadi, menganggur bukanlah akhir dari segalanya. Terkadang, itu hanya fase sementara yang mengarah pada peluang yang lebih baik. Mungkin kita belum tahu persis apa yang ingin kita lakukan, tetapi dengan tetap terbuka, fleksibel, dan siap untuk mencoba hal-hal baru, kita bisa menemukan jalan menuju kesuksesan—meskipun itu tidak selalu sesuai dengan rencana awal. Jadi, jangan terlalu keras pada diri sendiri. Semua butuh waktu, dan kita pasti bisa menemukan jalannya. (acs)