Malang, Suaragong – Proses rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2024 masih terus berlangsung hingga saat ini. Berdasarkan data dari pemilu2024.kpu.go.id. data yang masuk pada pukul 19.00, dari 10.824 tempat pemungutan suara (TPS) sudah masuk mencapai 67.53%. Khusus untuk wilayah Malang Raya, suara PDIP banyak tergerus oleh lawan-lawan politiknya. Untuk sementara, Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra berpeluang tambah satu kursi DPR RI.
Pada Pemilu 2019, Partai Gerindra mengantarkan Moreno Soeprato sebagai anggota DPR RI. Untuk Pemilu 2024 Moreno, kemungkinan akan ditemani oleh H. Ma’ruf Mubarok S.H.
Pada Pemilu 2024, dukungan warga Malang Raya (Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang) untuk Moreno mencapai 63.492 suara. Sedangkan H. Ma’ruf Mubarok S.H meraih dukungan masyarakat sebanyak 55.978 suara.
Hasil Pemilu 2024
Bagaimana nasib PKB? Secara hitung-hitungan, anggota DPR RI berstatus petahana M Hassanudin Wahid tetap akan menduduki kursi anggota DPR RI. Perolehan suaranya mencapai 70.218 suara.
Gerindra Berpeluang Tambah satu Kursi. Lantas caleg DPR RI dari PKB Dapil V (Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang), nomor urut 7 yakni Rino Lande bisa melenggang ke senayan mengeser anggota DPR RI petahana Ali Ahmad. Saat ini suara Rino Lande mencapai 40.941 suara.
Lalu siapa lagi yang berpeluang untuk menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029 mendatang dari Dapil V Jatim? Analisa Memo X, berdasarkan hitungan sementara KPU RI. Beberapa nama yang akan lolos ke Senayan yaitu, Ahmad Basarah (PDIP).
Beriktunya Andreas Eddy Susetyo (PDIP), Hassanudin Wahid (PKB), Rino Lande (PKB), Ahmad Irawan (Partai Golkar), Moreno Soeprapto (Gerindra), Ma’ruf Mubarok (Gerindra).
Selanjutnya masih ada jatah satu slot kursi lagi yang akan diperebutkan oleh dr Gamal (PKS), Kresna Dewanata Phrosakh (Nasdem) dan Krisdayanti (PDIP). Untuk Dapil V Jatim, jatah kursi anggota DPR Ri sebanyak 8 kursi.
Ditempat terpisah, berdasarkan data yang dihimpun Gus Ali Center (GAC). Bahwa Gus Ali panggilan akrab Ali Ahmad dan Hassanudin Wahid pada Pemilu 2024 meraih suara tinggi. Dari data sementara internal tim GAC, Hassanudin Wahid mendapat suara sekitar 110 ribu dan Ali Ahmad mendapat sekitar 75 ribu suara.
Sementara data dari Sirekap KPU yang telah mencapai 51,24 persen, keduanya juga unggul. Data per Minggu, (18/2/2024), Hassanudin Wahid memperoleh 53.746 suara dan Ali Ahmad 34.985 suara.
Divisi data Gus Ali Center (GAC), Samsul Arifin menyatakan, hasil rekapitulasi internal, dua petahana dari PKB berpeluang besar untuk kembali duduk sebagai wakil rakyat di Senayan. “Data rekapitulasi yang kami himpun dari form C hasil kemudian dilakukan tabulasi. Dari data yang dikumpulkan tersebut menunjukkan keduanya memperoleh suara besar. Artinya, perolehan suara tersebut sudah sesuai dengan target,” ujar Samsul.
Baca Juga : Cawali Gerindra Ditentukan Lewat Rakercabsus
Bahkan menurutnya, Hassanuddin Wahid diprediksi memperoleh suara terbesar di antara seluruh Caleg DPR-RI untuk dapil Malang Raya. Namun pihaknya tak ingin lengah, yakni dengan tetap mengawal proses rekapitulasi hingga KPU-RI mengeluarkan pernyataan resminya.
Sebelumnya, Kordinator Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) Kota Malang, Aliem Mustofa menerangkan, secara umum dia melihat ada pergeseran orang pada anggota DPR RI, khususnya dari daerah pemilihan (Dapil) V Jatim.
Partai Golkar pasti diisi orang baru. Karena anggota yang lama Pak Ridwan Hisjam tidak mengikuti pesta demokrasi (Pemilu) tahun ini. Demikian halnya dengan PKB, PDIP, Partai Gerindra dan Partai Nasdem. Ada kemungkinan ada wajah-wajah baru,” terang dia.
Aliem melihat dari hasil sementara perolehan suara partai tingkat nasional. Ada beberapa partai mengalami peningkatkan jumlah suara. Ada pula yang turun dan stagnan. Hal ini akan berpengaruh pada perolehan kursi di parlemen.
Termasuk, perwakilan anggota DPR RI dari Dapil V Jatim, wilayah Malang Raya. “Bisa jadi Pak Ganip akan melenggang ke Jakarta. Termasuk Moreno Soeprapto dari Partai Gerindra akan tetap bertahan di Senayan hingga lima tahun kedepan. Dari Partai Golkar kemungkinan akan disisi oleh Ahmad Irawan. Untuk Nasdem saya masih belum melihatnya,” urainya.
Kata Aliem, ada dua hal yang menyebabkan pergeseran orang di parlemen. Pertama dilihat dari perolehan suara partai. Apakaha sudah menyacapai ambang batas parlemen thershol sebesar 4%. Jika sudah terpenuhi, sisa suara partai akan dilimpahkan pada calegnya.
“Nah dari situ akan dilihat siapa caleg yang memperoleh suara terbanyak, dialah yang akan terpilih menjadi anggota DPR RI,” urai Aliem. Lalu yang menyebabkan pergeseran anggota DPR RI yakni kompetisi internal.
“Kemarin saat kampanye, bagi caleg yang tidak memiliki tim sukses yang solid. Pasti tidak bisa meraih suara di Pemilu. Artinya sangat sulit, jika seorang caleg kampanye sendiri. Apalagi wilayah Malang Raya sangat luas,” ungkapnya. (red/man)