Type to search

Ekonomi Jember Pemerintahan

Gerobak Cinta, Strategi Pemkab Jember Kuatkan Ekonomi

Share
Pemkab Jember meluncurkan program Gerobak Cinta sebagai upaya memperkuat ekonomi kerakyatan. Sebanyak 1.282 pelaku usaha mikro dan PKL mendapat bantuan

SUARAGONG.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopum) tengah mewujudkan program unggulan Bupati Muhammad Fawait bertajuk Gerobak Cinta (Gerobak dan Rombong Bantuan Cipta Tangguh). Program ini menjadi bagian dari strategi besar dalam memperkuat ekonomi kerakyatan dan mendorong kemandirian pelaku usaha kecil.

Program Unggulan Bupati Muhammad Fawait bertajuk Gerobak Cinta

Pemkab menargetkan pertumbuhan ekonomi Jember pada 2025 dapat mencapai 5,3–5,5 persen melalui penguatan sektor ekonomi berbasis rakyat tersebut.

Kepala Diskopum Jember, Sartini, menjelaskan bahwa Gerobak Cinta bukan hanya bantuan fisik berupa sarana dagang, melainkan intervensi ekonomi langsung untuk memperkuat ketahanan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pedagang kaki lima (PKL), serta pedagang bahan pangan (mlijo).

“Ini upaya konkret untuk menciptakan lapangan kerja dan menjaga stabilitas perputaran ekonomi harian,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).

Gerobak yang disalurkan dalam program ini dilengkapi kotak pendingin terintegrasi. Guna mengurangi tingkat kerusakan bahan pangan seperti ikan, ayam, dan daging. Dengan penyimpanan yang efisien, para pedagang diharapkan dapat menekan kerugian serta meningkatkan pendapatan harian.

Sektor Perdagangan Besar dan Ecera Sumbang 14,82 persen

Sartini menambahkan, sektor perdagangan besar dan eceran saat ini menyumbang sekitar 14,82 persen terhadap PDRB Jember. Namun banyak pelaku usaha mikro masih terkendala modal dan sarana pendukung. Karena itu, program Gerobak Cinta difokuskan kepada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.

Berdasarkan Data Tunggal Sensus Ekonomi Nasional (DTSEN) sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025, dari total 2.800 data awal, terdapat 1.282 penerima bantuan yang telah ditetapkan.

Program tahap pertama ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp12,5 miliar. Diskopum memproyeksikan penggunaan gerobak baru dapat meningkatkan omzet pedagang hingga 15–20 persen, atau menambah perputaran ekonomi lebih dari Rp1,2 miliar per bulan secara agregat.

Tahap awal penyaluran akan difokuskan di kawasan pusat kota, sejalan dengan kebijakan penataan PKL dan revitalisasi ruang publik.

Bupati Jember Muhammad Fawait menjelaskan, Gerobak Cinta merupakan simbol keadilan ekonomi sekaligus wujud cinta pemerintah kepada rakyat kecil.

“Kami ingin wajah kota hidup, PKL tertata, UMKM kuat, dan masyarakat sejahtera,” ungkapnya.

Baca Juga : Jember Culture & UMKM Viral 2025, Kolaborasi Budaya dan Ekonomi Lokal

Fokus Ekonomi Jember

Menurut Fawait, arah kebijakan ekonomi Jember ke depan berfokus pada tiga hal utama : 

  • penguatan ekonomi mikro,
  • peningkatan daya saing UMKM, dan
  • penciptaan ekosistem usaha inklusif dan berkelanjutan.

“Di balik rombong sederhana itu ada keluarga yang menggantungkan harapan. Gerobak Cinta bukan sekadar alat berdagang, tetapi simbol cinta pemerintah untuk rakyatnya,” tutupnya.

Program Gerobak Cinta ke depan juga akan dilengkapi dengan pelatihan usaha, akses permodalan, dan digitalisasi pemasaran, agar UMKM Jember semakin tangguh dan mandiri. (Aye/sg)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69