Diklaim Lebih Andal: Google Luncurkan Gemini 2.5 Pro Preview (I/O Edition)
Share

SUARAGONG.COM – Menjelang ajang tahunan Google I/O 2025, raksasa teknologi tersebut resmi mengumumkan peluncuran Gemini 2.5 Pro Preview (I/O edition), versi terbaru dari model AI andalannya, Gemini 2.5 Pro. Model ini diklaim unggul dalam berbagai tolok ukur performa dan membawa peningkatan signifikan khususnya untuk kebutuhan para pengembang.
Google Luncurkan Gemini 2.5 Pro Preview: Klaim Lebih Andal untuk Coding dan Web Development
Model edisi pratinjau ini tersedia lewat Gemini API, Vertex AI, serta platform AI Studio, dan ditawarkan dengan harga yang sama seperti versi sebelumnya. Gemini 2.5 Pro Preview (I/O edition) juga bisa langsung diakses melalui aplikasi chatbot Gemini untuk web maupun perangkat mobile.
Peluncuran ini menjadi bagian dari strategi Google dalam mempertahankan posisi di tengah persaingan ketat industri AI, terutama saat rival-rival seperti OpenAI dan xAI bersiap merilis model unggulan mereka. Edisi “I/O” ini menandai komitmen Google menghadirkan pembaruan menjelang konferensi developer terbesarnya.

Komparasi Kemampuan Gemini 2.5 Pro (Google)
Dalam blog resminya, Google menekankan bahwa Gemini 2.5 Pro Preview memiliki peningkatan besar dalam kemampuan pengembangan kode dan pembuatan aplikasi web interaktif. Fitur-fitur seperti code transformation (mengubah kode untuk tujuan tertentu) dan code editing kini diklaim lebih presisi dan efisien.
Baca Juga : Google Akan Ganti Google Assistant dengan Gemini
84,8% dalam benchmark VideoMME
Tak hanya itu, model ini menempati posisi teratas dalam WebDev Arena Leaderboard. Sebuah benchmark yang mengukur kemampuan model dalam membuat aplikasi web yang menarik secara estetika sekaligus fungsional. Untuk urusan pemahaman video, Gemini 2.5 Pro Preview juga tak ketinggalan: ia mencatat skor 84,8% dalam benchmark VideoMME, salah satu yang tertinggi saat ini.
“Untuk para developer yang sudah menggunakan versi baru, ini tak hanya meningkatkan performa coding. Gemini kini juga menjawab berbagai masukan seperti mengurangi kesalahan dalam pemanggilan fungsi. Sekaligus meningkatkan akurasi pemicu fungsi,” tulis Google.
Baca Juga : Google Diam-Diam Ubah Logo Aplikasinya, Gunakan Efek Gradasi
Estetis dan Fungsional
Menariknya, Google juga menyebut model ini secara default memiliki “selera” yang kuat terhadap desain web yang estetis. Tanpa mengurangi kemampuannya dalam menerima arahan secara presisi (steerability).
Dengan peluncuran ini, Google tampaknya ingin menegaskan bahwa Gemini bukan sekadar asisten AI biasa. Ia ingin menegakan mitra strategis dalam membangun produk digital yang andal dan indah. (Aye/sg)