Type to search

Peristiwa

Grab Tolak Skema Bagi Hasil 90 Ojol dan 10 Aplikator

Share
Grab Tolak Tuntutan Skema Bagi Hasil Ojol dan Aplikator 90:10

SUARAGONG.COM – Grab Indonesia menolak tuntutan para pengemudi ojek online (ojol) yang menggelar aksi demonstrasi di depan Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Dalam aksi tersebut, ribuan driver meminta sistem pembagian hasil diubah menjadi 90% untuk pengemudi dan 10% untuk aplikator.

Grab Tolak Tuntutan Bagi Hasil 90% untuk Ojol & 10% ke Aplikator

Tirza Munusamy, selaku Chief of Public Affairs Grab Indonesia, menegaskan bahwa permintaan itu tak sesuai dengan prinsip keberlanjutan ekosistem Grab secara keseluruhan.

“Komisi saat ini digunakan tidak hanya sebagai biaya penggunaan aplikasi, tetapi juga untuk mendukung berbagai aspek yang dijalankan,” jelas Tirza, Selasa (22/7/2025).

Ia menyebut, biaya tersebut mencakup layanan bantuan operasional 24 jam, asuransi kecelakaan untuk mitra dan penumpang, edukasi lewat GrabAcademy, hingga program kesejahteraan dan insentif bagi para mitra driver.

Baca Juga : Hari Ini Ribuan Ojol Demo di DPR, Tolak Layanan Hemat

Grab Dukung Kenaikan Tarif Ojol

Meski menolak sistem bagi hasil 90:10, Grab menyatakan mendukung wacana kenaikan tarif ojol yang sedang dikaji pemerintah. Menurut Tirza, sudah tiga tahun tarif ojol stagnan, sementara biaya hidup para driver terus meningkat.

“Grab melihat bahwa kajian penyesuaian biaya jasa merupakan langkah yang tepat untuk membangun ekosistem transportasi yang lebih adil, berkelanjutan, dan mengayomi semua pihak,” ucapnya.

Tirza juga menegaskan bahwa Grab terus menjalin komunikasi dengan pemerintah. Demi mendukung kebijakan yang bisa menyeimbangkan antara kesejahteraan mitra pengemudi, kenyamanan pengguna, dan keberlangsungan industri.

“Kami percaya bahwa wacana ini perlu dikaji secara menyeluruh dan proporsional, karena Grab menyadari bahwa baik pengguna maupun Mitra Pengemudi memiliki kebutuhan dan preferensi yang beragam,” tambahnya.

Baca Juga : 5 Tuntutan Demo Ojol Sepanjang 2025

Tuntutan Driver Ojol: Bukan Sekadar Tarif

Sebelumnya, aksi unjuk rasa besar-besaran dilakukan oleh Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia. Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyebut ada lima tuntutan utama yang disuarakan para pengemudi.

Tuntutan tersebut antara lain:

  1. Pembentukan Undang-Undang Transportasi Online
  2. Skema bagi hasil 90% untuk driver, 10% untuk aplikator
  3. Aturan tarif adil untuk jasa antar barang dan makanan
  4. Audit investigatif terhadap aplikator
  5. Penghapusan sistem seperti argo goceng, slot, hub, multi order, member, dan bentuk pengkotak-kotakan lainnya

Dengan tekanan dari para pengemudi dan sikap terbuka dari aplikator, publik kini menanti bagaimana peranan pemerintah disini. Dimana menghadapi dinamika besar perkembangan industri transportasi online indonesia. (Aye)

Tags:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *