“Di Purwakarta ada 39. Hari ini di sini (Bandung) ada 30,” ujar Dedi usai menjadi pembina upacara Hari Pendidikan Nasional di Rindam III Siliwangi, Jumat (2/5/2025).
Dedi menekankan bahwa para siswa tetap mendapatkan hak-hak dasarnya selama pembinaan, termasuk gizi, istirahat, olahraga, dan pendidikan. Ia mengklaim para siswa justru merasa senang menjalani program tersebut.
“Gizinya cukup, sekolahnya tetap jalan, gurunya yang mengajar di barak,” tambahnya.
Program ini terbuka bagi orang tua yang merasa tidak mampu lagi membina anaknya, dengan syarat menyerahkan surat pernyataan resmi.
Dedi juga menegaskan bahwa program ini memiliki landasan hukum yang cukup melalui surat edaran sekolah dan pernyataan orang tua.
Meski menuai kritik, Dedi menegaskan tak akan membatalkan program ini.
Ia bahkan membuka kemungkinan perluasan sasaran pembinaan bagi pelajar dengan perilaku menyimpang lainnya, demi mencegah potensi kriminalitas sejak dini.
Baca Juga : Di Jawa Barat Pelajar Kecanduan Game Mobile Legends Diusul Masuk Barak
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News