Gubernur Jabar Bakal Tetapkan Kurikulum Wajib Militer Di SMA
Share

SUARAGONG.COM – Gubernur Jabar bakal terapkan kurikulum wajib militer di SMA. Dedi Mulyadi akan terapkan wajib militer ini nantinya akan direalisasikan melalui kerja sama antara Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Barat dengan Komando Daerah Militer (Kodam) III/Siliwangi serta Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat.
Membentuk Karakter Bela Negara dan Menanggulangi Geng Motor
Langkah ini dilakukan sebagai upaya Dedi Mulyadi untuk membentuk karakter bela negara di kalangan pelajar tengah Jawa Barat. Rencananya, pria yang sering disapa dengan KDM ini akan memasukkan mata pelajaran Wajib Militer (Wamil) ke dalam kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA).
Penerapan ini akan dilakukan di seluruh SMA yang ada di wilayah Jawa Barat melalui koordinasi dengan pemerintah terlibat. Pembentukan karakter bela negara melalui wajib militer di sekolah menengah ini merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Khusus Peserta Didik Bermasalah
Kurikulum ini akan diterapkan khusus untuk anak-anak yang terlibat geng motor hingga perkelahian antar siswa. Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga sudah membuat alokasi khusus untuk menangani persoalan geng motor dan premanisme.
Gebrakan yang dilakukan Dedi Mulyadi ini diharapkan dapat menimbulkan efek jera bagi siswa yang terlibat. Serta untuk mengurangi tingkat perkelahian di jalan yang ada di lingkungan Jawa Barat.
Baca Juga: Prabowo Luncurkan Danantara: Transformasi Pengelola Investasi
Bagi yang tertangkap perkelahian di jalan raya, termasuk anggota geng motor untuk siswa SMA maka akan dimasukkan ke dalam wajib militer.
Mengingat premanisme dan geng motor di Jawa Barat yang sering kali menyusahkan masyarakat tidaklah sedikit. Langkah ini menjadi kabar baik bagi seluruh masyarakat dan tentunya bisa menekan angka kejahatan oleh anak lebih di tingkat SMA.
Banyak laporan mengenai kerusuhan yang dibuat oleh anak SMA dalam porsi tersebut, kejahatan ini bahkan telah banyak merugikan warga dan diri mereka sendiri.
Selain membuat kekacauan juga tidak mencerminkan lingkungan yang kondusif di beberapa titik wilayah Jawa Barat. (Cld/PGN)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News