Type to search

Daerah Peristiwa

Gubernur Khofifah Tinjau Lokasi Longsor Cangar-Pacet

Share
Gubernur Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi longsor di jalur Cangar-Pacet, Jalan Sumber Brantas–Pacet, Kab Mojokerto, Minggu (6/4/2025). Gubernur Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi longsor di jalur Cangar-Pacet, Jalan Sumber Brantas–Pacet, Kab Mojokerto, Minggu (6/4/2025). (Wahyu/Pers)

SUARAGONG.COM – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung lokasi longsor di jalur Cangar-Pacet, tepatnya di Jalan Sumber Brantas–Pacet, Kabupaten Mojokerto, Minggu (6/4/2025). Kunjungan ini merupakan respons cepat terhadap bencana longsor yang terjadi pada Kamis (3/4) lalu.

Tinjau Longsor Cangar-Pacet: Gubernur Khofifah Fokus Normalisasi Sungai

Didampingi Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra dan jajaran Perangkat Daerah Pemprov Jatim, Gubernur Khofifah segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait serta kepala desa setempat. Longsor Cangar-Pacet disebabkan oleh aliran sungai yang tersumbat pohon tumbang, sehingga memicu kejenuhan aliran saat hujan lebat mengguyur wilayah tersebut.

“Sebenarnya saya ingin melihat langsung aliran sungai di atas, namun karena kondisi tanah yang masih rentan, tidak direkomendasikan. Tapi yang jelas, sungai ini sangat penting karena mengairi sekitar 50 hektare sawah,” ujar Khofifah.

Ia meminta agar Dinas PU SDA Provinsi Jatim segera bekerja sama dengan Pemkab Mojokerto untuk melakukan normalisasi sungai agar suplai air ke area persawahan tidak terganggu.

Dalam penanganan jangka pendek, Gubernur Khofifah menargetkan pembersihan area longsor dilakukan secara intensif dalam dua hari ke depan. “Mudah-mudahan cuaca cerah, jadi mulai jam 08.00 sampai 12.00 bisa dilakukan pembersihan,” ujarnya.

Baca Juga : Banjir dan Longsor Terjang Sukabumi, BPBD Lakukan Pendataan

Pemasangan Bronjong 70 Meter

Langkah selanjutnya adalah pemasangan bronjong setinggi 70 meter dengan panjang 40 meter, yang dikerjakan oleh Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim. Bronjong ini akan menjadi penguat kontur tanah di area terdampak.

Selain itu, digunakan metode biosoil engineering yakni sistem terasering dengan penahan tanah dari bambu dan tanaman vetiver untuk menahan erosi. “Tiga pohon di lokasi ini juga akan ditebang agar proses terasering bisa dilakukan secara maksimal,” terang Khofifah.

Gubernur juga menambahkan bahwa sisi jurang sebelah kiri jalan akan diperkuat dengan pembangunan tanggul demi keamanan pengguna jalan. Pengerjaan terasering sendiri diperkirakan memakan waktu sekitar satu bulan.

Baca Juga : Banjir & Longsor Probolinggo: Jembatan Putus, Warga Terisolir

Sistem Early Warning System (EWS)

Guna memperkuat mitigasi bencana, Pemprov Jatim juga akan menerapkan sistem Early Warning System (EWS) berbasis digital di titik-titik rawan longsor. Sistem ini akan terkoneksi dengan pihak kepolisian untuk memberikan informasi langsung kepada masyarakat terkait status jalan.

“Selama ini sudah banyak rambu peringatan, namun dengan EWS digital kita harap masyarakat bisa mendapat informasi lebih cepat dan akurat,” tegasnya.

“Intinya, semua pihak harus bergotong royong menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna jalan agar tidak ada kekhawatiran terhadap hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkas Gubernur Khofifah. (Wahyu/aye)

Baca Juga Berita Artikel Lainnya dari Suaragong di Google News

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *