Gubernur Khofifah Tinjau Pemasangan Bronjong di Tiga Sungai Probolinggo
Share

SUARAGONG.COM – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus mengintensifkan langkah konkret untuk mengurangi dampak banjir dan abrasi di kawasan rawan bencana. Salah satunya dilakukan Gubernur Khofifah adalah melalui pemasangan bronjong di delapan titik pada tiga sungai di Kabupaten Probolinggo. Yang ditargetkan tuntas pada Agustus 2025.
Peninjauan langsung dilakukan Gubernur Khofifah pada Kamis (19/6/2025) di Sungai Kertosono, Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan. Ia didampingi oleh Wakil Bupati Probolinggo Fahmi Abdul Haq Zaini dan Kepala Dinas PU SDA Prov. Jatim Ir. Baju Trihaksoro.
Khofifah Tinjau Langsung Pemasangan Bronjong di Probolinggo
Pemasangan bronjong dilakukan di tiga sungai yakni Sungai Kertosono, Sungai Kedunggaleng, dan Sungai Laweyan. Dari total delapan titik, Sungai Kedunggaleng mendapat perhatian paling besar dengan enam titik penataan. Sementara Sungai Kertosono dan Laweyan masing-masing satu titik.
“Total panjang bronjong mencapai 367 meter dengan tinggi 7–8 meter. Selain itu juga dilakukan penataan alur sungai sepanjang 30 meter di Kertosono,” terang Gubernur Khofifah.
Pengerjaan proyek ini menggunakan anggaran APBD Provinsi Jawa Timur sebesar Rp9,05 miliar dan ditargetkan rampung dalam waktu 75 hari kerja.
Baca Juga : Gubernur Khofifah Salurkan Bantuan Rp6,37 Miliar di Pamekasan
Langkah Strategis Hadapi Musim Hujan
Khofifah menegaskan bahwa pemasangan bronjong adalah bentuk kesiapsiagaan menghadapi musim hujan panjang serta potensi banjir rob di wilayah pantai utara.
“Banyak jembatan ambruk karena arus banjir besar yang membawa material. Maka ini bagian dari upaya kita menjaga infrastruktur dan melindungi warga,” ujarnya.
Tak hanya di Probolinggo, Pemprov Jatim juga menangani proyek serupa di wilayah lain seperti Lumajang dan Jember.
“Penanganan di Lumajang lebih berat karena material dari Gunung Semeru terus mengalir deras setiap malam. Sementara di Jember kita perbaiki tanggul longsor di Kecamatan Tanggul,” tambahnya.
Baca Juga : Khofifah Hadiri Kick Off Pelatihan Paralegal Muslimat NU
Dampak Nyata bagi Warga dan Pertanian
Kepala Dinas PU SDA Jatim, Ir. Baju Trihaksoro, menyebut banjir besar terakhir di Kalibuntu terjadi pada Februari 2025, yang menggenangi rumah warga dan merusak satu bangunan sekolah.
“Bronjong akan melindungi sekolah dan mencegah kerusakan lebih lanjut, termasuk menyelamatkan sekitar 500 hektare sawah yang terancam abrasi,” ujarnya.
Gubernur Khofifah menutup kunjungan dengan harapan agar sinergi antara provinsi dan kabupaten/kota dapat terus terjalin untuk menuntaskan satu per satu persoalan infrastruktur sungai di Jatim.
“Kami terus berkeliling ke berbagai daerah. Ada yang perlu pengerukan seperti di Pamekasan, dan ada yang membutuhkan penanganan tanggul maupun jembatan. Mohon doa, kita berikhtiar untuk kebaikan bersama,” tutupnya. (Wahyu/Aye)