Type to search

Daerah Ekonomi Pemerintahan

Gubernur Khofifah Tutup Misi Dagang 2025 di Batam

Share
Gubernur Khofifah Tutup Misi Dagang 2025 di Batam, Transaksi Jatim–Kepri Tembus Rp 4,45 Triliun

SUARAGONG.COM – Rangkaian Misi Dagang dan Investasi Provinsi Jawa Timur Tahun 2025 resmi ditutup oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa pada gelaran Misi Dagang Jatim–Kepulauan Riau (Kepri) di Hotel Wyndham Panbil Batam, Senin (8/12/2025). Dari 174 pelaku usaha yang hadir, capaian transaksi kali ini mencatat rekor tertinggi sepanjang tahun 2025 dengan nilai fantastis Rp 4.456.849.425.486.

Gubernur Khofifah Tutup Misi Dagang 2025 di Batam, Tembus Rp 4,45 Triliun

Angka tersebut merupakan total transaksi gabungan antara perdagangan Jatim–Kepri dan Jatim–Malaysia. Selain transaksi, kegiatan ini juga melahirkan penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara pelaku usaha Jawa Timur dan Malaysia.

“Alhamdulillah Misi Dagang kali ini menghasilkan komitmen transaksi final sebesar Rp 4,45 triliun. Jatim berhasil menjual ke Kepri Rp 1,07 triliun dan membeli dari Kepri sekitar Rp 81,9 miliar,” ujar Gubernur Khofifah.

Selain itu, LoI antara pelaku usaha Jatim dan Malaysia mencatat nilai tak kalah besar, mencapai Rp 3,29 triliun.

Capaian Tertinggi dari 12 Misi Dagang 2025

Khofifah menegaskan bahwa capaian transaksi ini merupakan yang tertinggi dari total 12 pelaksanaan misi dagang yang digelar di berbagai provinsi sepanjang 2025.

“Terima kasih kepada Gubernur Kepri, seluruh jajaran Pemprov Kepri, Atase Perdagangan KBRI Malaysia Ibu Aziza, para pelaku usaha Kepri dan Jatim, serta Kepala Disperindag Jatim. Interaksi ekonomi Jatim–Kepri sangat produktif dan akan terus ditindaklanjuti,” ungkapnya.

Baca Juga : Misi Dagang Jatim–Sultra Tembus Rp1 Triliun

Komoditas Andalan Jatim dan Kepri

Sejumlah komoditas menjadi primadona dalam transaksi perdagangan kali ini.

Produk Jatim yang diminati Kepri, antara lain:

  • Kopi robusta
  • Kluwak
  • Vanili
  • Kemiri
  • Rokok
  • Telur ayam
  • Susu
  • Mesin las
  • Pakan udang
  • Benur vannamei
  • Beras
  • Bawang merah
  • Daging ayam dan sapi

Sementara itu, produk Kepri yang dibeli Jatim meliputi berbagai jenis ikan beku, seperti cakalang, layur, dan layang.

Untuk transaksi Jatim–Malaysia, komoditas yang diminati antara lain tembaga, cassava, frozen coconut cream, kerupuk mentah, buah kering, serta sayur kering.

Kebutuhan Suplai untuk Kepri dan Arah Kerja Sama ke Depan

Khofifah juga menyoroti kebutuhan Kepulauan Riau yang selama ini sebagian dipasok dari wilayah Sumatera, yang tengah terdampak bencana. Karena itu, Jatim siap menjadi alternatif suplai untuk memastikan kebutuhan masyarakat Kepri tetap terpenuhi.

“Jangan sampai kebutuhan pokok di Kepri berkurang. Ini akan dibahas lebih lanjut, terutama oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan,” jelasnya.

Konektivitas kuat Kepri dengan Johor Malaysia dan Singapura juga membuka peluang besar untuk memperluas pasar ekspor produk Jatim.

Kadisperindag Jatim dan Kadis DPMPTSP saat ini melakukan pendalaman peluang ekspor, termasuk penguatan industri pengolahan di Johor Malaysia agar kebutuhan antarwilayah bisa saling terpenuhi.

Baca Juga : Gubernur Khofifah Siap Gelar Misi Dagang Jatim–Sulawesi Tenggara

Capaian Misi Dagang Jatim 2019–2025

Misi Dagang Jatim–Kepri kali ini merupakan pelaksanaan ke-12 di tahun 2025 dan ke-48 sepanjang periode 2019–2025. Total nilai komitmen transaksi misi dagang sejak awal penyelenggaraan mencapai Rp 27,35 triliun.

Selain itu, enam kali misi dagang luar negeri sejak 2022 di Riyadh, Kuala Lumpur, Dili, Hong Kong, Osaka, dan Singapura berhasil mencatat potensi transaksi Rp 5,896 triliun dari 68 kontrak dagang.

Terbaru, misi dagang Jatim–Singapura membukukan nilai transaksi Rp 4,163 triliun.

“Ini adalah strategi Pemprov Jatim untuk memperluas pasar ekspor dan menarik investasi asing,” tegas Khofifah.

Apresiasi dari Gubernur Kepri

Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan misi dagang yang memperkuat suplai kebutuhan pokok warganya.

“Kebutuhan pokok di Kepri seperti beras, cabai, dan gula banyak dipasok dari Jatim. Ke depan kerja sama tidak hanya soal sektor pangan, tetapi juga pariwisata,” kata Ansar.

Ia menilai kerja sama yang diperbarui setelah tiga tahun ini memberikan peningkatan signifikan dalam aspek permintaan dan suplai antardaerah.

Pelaku Usaha Jatim Siap Perluas Pasar Ekspor

Pelaku usaha juga merasakan dampak positif kegiatan ini. Reksa (30), pemilik usaha seafood asal Sidoarjo, menargetkan transaksi Rp 20–25 miliar pada misi dagang kali ini.

Tidak hanya pembeli dalam negeri, atase perdagangan Kuala Lumpur juga tertarik pada produk ikan dori dan tuna steak.

“Mereka ingin segera dikirim Desember 2025. Untuk tahap awal, kami kirim satu kontainer untuk uji coba,” jelasnya. (Wahyu/Aye/sg)

Tags:

You Might also Like