Type to search

Wisata

Gunung Batok Dilarang Didaki Demi Keamanan dan Kelestarian Alam

Share
Di balik keindahan kawasan kaldera Bromo-Tengger-Semeru, terdapat sebuah langan untuk wisatawan: Gunung Batok dilarang untuk didaki Di balik keindahan kawasan kaldera Bromo-Tengger-Semeru, terdapat sebuah langan untuk wisatawan: Gunung Batok dilarang untuk didaki (Duh/Pers)

SUARAGONG.COM – Saat berkunjung ke Gunung Bromo di Jawa Timur, wisatawan biasanya menikmati berbagai spot panorama seperti Bukit Cinta, Bukit Teletubbies, atau Pasir Berbisik. Tak sedikit juga yang mendaki ke bibir kawah Gunung Bromo yang masih aktif dan mengeluarkan asap. Namun, di balik keindahan kawasan kaldera Bromo-Tengger-Semeru, terdapat sebuah fakta penting yang masih belum banyak diketahui wisatawan: Gunung Batok dilarang untuk didaki.

Gunung Batok Dilarang Didaki Demi Keamanan dan Kelestarian Alam

Gunung Batok yang terletak berdampingan dengan Gunung Bromo ini memiliki bentuk unik menyerupai batok kelapa terbalik. Daya tarik visualnya kerap membuat wisatawan tergoda untuk mendakinya demi mendapatkan sudut pandang baru dari ketinggian. Namun, larangan mendaki Gunung Batok bukan tanpa alasan.

Penjelasan Resmi dari Balai Besar TNBTS

Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Septi Eka Wardhani, menegaskan bahwa Gunung Batok merupakan kawasan yang tidak boleh dimasuki oleh pengunjung. Meski demikian, pihaknya mengakui bahwa terkadang masih ada wisatawan yang nekat mendaki gunung tersebut.

“Akses naik Gunung yang bisa dari sisi mana saja memang menyulitkan kami untuk selalu mengawasi wisatawan,” ujar Septi. Oleh karena itu, pihak BB TNBTS sangat mengharapkan kepedulian dan kesadaran wisatawan untuk tidak memasuki kawasan yang telah dilarang.

Baca Juga : Gunung Bromo Ditutup Sementara Pelestarian Pasca Lebaran

Alasan Larangan Mendaki Gunung Batok

Larangan mendaki Batok didasari oleh beberapa alasan utama. Pertama, aspek keamanan. Gunung Batok memiliki kemiringan yang cukup ekstrem dan tidak dilengkapi jalur pendakian resmi, sehingga sangat berbahaya bagi pendaki, apalagi yang tidak berpengalaman.

Kedua, alasan pelestarian lingkungan. Kawasan Batok merupakan bagian dari ekosistem penting di kaldera Bromo yang rawan mengalami kerusakan apabila tidak dijaga. Aktivitas pendakian ilegal bisa menyebabkan erosi, kerusakan vegetasi, serta mengganggu keseimbangan habitat flora dan fauna lokal.

Bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan kawasan Bromo dari ketinggian, masih banyak alternatif lain yang bisa dijelajahi secara legal dan aman. Bukit Kingkong, Bukit Cinta, dan Puncak Seruni Point adalah beberapa titik favorit. Terutama untuk menyaksikan matahari terbit dengan latar belakang Gunung Bromo dan Gunung Batok.

Selain itu, aktivitas seperti berkuda di lautan pasir, berfoto di kawasan savana Bukit Teletubbies, atau sekadar menikmati keheningan alam di kawasan Pasir Berbisik juga bisa menjadi pilihan yang tak kalah menarik.

Pihak BB TNBTS berharap wisatawan semakin bijak dalam merencanakan kunjungan ke kawasan Bromo. Menghormati batas-batas yang ditentukan, menjaga kebersihan lingkungan. Serta menghindari tindakan yang bisa merusak alam adalah bentuk tanggung jawab bersama.

Dengan begitu, keindahan Bromo dan seluruh kawasan kaldera bisa tetap lestari dan memberikan pengalaman tak terlupakan bagi siapapun yang datang. Baik sekarang maupun di masa mendatang. (DUh/aye)

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *