Batu, Suaragong – Sejak jaman kerajaan, Kota Batu sudah dikenal sebagai salah satu tempat peristirahat keluarga kerajaan Kediri dan Singosari. Lalu saat jaman kemerdekaan, Kota Batu juga menjadi tempat peristirahatan Presiden RI ke 1, Ir. Soekarno.
Dua hal ini sebagai bukti bahwa Kota Batu memiliki nilai sejarah yang tak lenggang dimakan usia. Keindahan alam yang terdiri dari sungai, air terjun, gunung, bukit dan hamparan lembah serta area persawahan dan ribuan hektar area pertanian apel dan sayur mayur serta bunga.
Menjadikan kota yang berjuluk Swiss kecil selalu menjadi jujugan wisatawan lokal dan mancanegara. Sebut saja salah satunya pemandian Selecta. Obyek wisata di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji yang dibangun pada era penjajahan Jepang, hingga kini menjadi obyek wisata favorit bagi wisatawan dari berbagi penjuru nusantara.
Lantas beralih ke obyek wisata alam. Baru-baru ini, masyarakat Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Pro Fauna, mengembangkan obyek wisata Gunung Pucung dilereng Gunung Arjuno.
Dalam area obyek wisata Gunung Pucung, ditengarai menyimpan keanekaragaman hayati yang melimpah. Mulai aneka jenis tumbuhan/flora tropis, termasuk aneka jenis satwa/fauna yang hidup liar dalam kawasan hutan di lereng Gunung Pucung.
Sungguh menarik untuk dilestarikan agar tidak punah. Lantaran ekosistem hutan yang lestari memberi dampak positif terhadap aspek ekologi sehingga mendatangkan keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat.
Bentuk pelestarian kawasan hutan lengkap dengan satwanya adalah lewat program Eco Tourism. Yaitu sebuah aktivitas wisata mengamati kehidupan satwa liar di alam bebas. Konsep itu sangat dimungkinkan diterapkan di Gunung Pucung, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu yang berada di kawasan lereng Arjuna.
Founder Pro Fauna, Rosek Nur Sahid mengatakan bahwa di Gunung Pucung telah dijumpai tiga ekor Elang Jawa atau dalam bahasa latinnya bernama Nisaetus bartelsi. Elang Jawa merupakan salah satu spesies elang berukuran sedang dari keluarga Accipitriadae dan genus Nisaetus yang merupakan endemik di Pulau Jawa. Keberadaan Elang Jawa, kata Rosek, terekam kamera trap. Satwa yang terancam punah itu menjadi inspirasi lahirnya lambang negara Indonesia, yakni Garuda Pancasila.
Selain itu ditemukan juga macan Tutul Jawa. Sayangnya perjumpaan langsung itu tak terdokumentasi kamera. “Ini indikasi begitu pentingnya menjaga ekosistem hutan di lereng Gunung Arjuna. Mengelola hutan selaras menjaga keanekaragaman hayati sehingga mendatangkan nilai ekonomis bagi masyarakat,” urai Rosek.
Dia mengajak masyarakat di sekitar Gunung Pucung untuk menjaga kelestarian hutan. Jangan sampai terjadi alih fungsi hutan yang dapat menimbulkan kerusakan ekosistem. Rusaknya fungsi kawasan hutan juga dapat memicu bencana hidrometeorologi. Salah satunya banjir bandang di Desa Bulukerto pada 2021 lalu.
Karena itu, Pro Fauna juga melalukan pendampingan kepada para petani hutan di hutan Gunung Pucung. Para petani hutan itu tergabung dalam Kelompok Perhutanan Sosial-Kelompok Tani Hutan (KPS KTH) Wonomulyo Desa Bulukerto.
Baginya, hutan memiliki kemerdekaan untuk tumbuh sesuai fungsinya. Bukan hanya pepohonan, tapi menjadi habitat satwa liar. Skema pengelolaan perhutanan sosial juga harus ekologi, sosial berkaitan kearifan lokal dan nantinya dapat mewujudkan aspek ekonomi.
“Ekosistem di hutan Gunung Pucung sangat penting sehingga perlu dijaga. Jangan sampai terjadi alih fungsi yang mengancam keanekaragaman hayati. Seperti Elang Jawa yang habitatnya di sini,” ujarnya.
Hal tersebut bisa terwujud selain keindahan alam yang dimiliki Kota Batu, peran serta Pemkot Batu yang sangat tinggi dalam mensuport serta memberikan dukungan akan kemajuan pariwisata serta UMKM.
Terbukti pada Desember 2023 lalu Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai meraih penghargaan kategori Kepala Daerah Inovator Peningkatan dan Pengembangan Potensi Wisata di Jawa Timur dari Anugerah ANTARA Jatim 2023 dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-86 LKBN ANTARA, di Hotel Dyandra Surabaya, Jumat (15/12/2023).
Baca juga : Diskon 20% Harga Kamar Hotel Di Kota Batu? Wow!
Pada saat itu Aries menyatakan, bahwa penghargaan ini bukan hanya atas kerja kerasnya sendiri namun atas kolaborasi sinergi dan kepedulian semua pihak di Kota Wisata Batu, dalam mengembangkan potensi wisata sekaligus menumbuhkan perekonomian di Kota Batu maupun Jawa Timur.
“Penghargaan ini kami dedikasikan kepada seluruh pelaku pariwisata dan masyarakat yang terus berkomitmen memajukan Kota Wisata Batu,” pungkas Pj Walikota Batu Aries Agung Paewai. (mf/man)
Comments 1