Sumenep, Suaragong – Sebanyak 4 siswi SD negeri di Sumenep diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh salah satu oknum guru. Para korban tersebut merupakan siswi dari guru itu sendiri. Sampai sekarang ada empat orang tua korban yang melapor ke pihak berwajib. Guru SD cabuli 4 siswi ini terungkap setelah salah satu siswi melaporkan kejadian yang dialami ke orang tuanya. Siswi tersebut menjelaskan jika ada salah satu wali murid memegang dan menggerayangi dadanya.
Tak terima anaknya dilecehkan, orang tua siswi langsung melaporkan tindakan pelecehan itu ke piihak sekolah. Kejadian ini diduga terjadi sekitar bulan Januari dan Februari tahun ini. Pihak sekolah langsung bertindak dengan memanggil oknum guru tersebut untuk melakukan mediasi.
Karena mediasi tak berjalan lancar dan memuaskan korban, orang tua siswi akhirnya membawa kasus tersebut ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sumenep. Tak hanya itu, orang tua siswi lainnya juga melaporkan kasus serupa ke Polres Sumenep. Hal ini dilakukan karena salah satu salah satu siswi juga mengungkap bahwa oknum guru juga memegang organ intim miliknya.
“Kasusnya dugaan pencabulan oleh gurunya, laporannya sudah kami terima dan sudah diproses,” kata Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polres Sumenep AKP Widiarti saat dihubungi, Selasa (21/5/2024).
“Setelah kejadian itu, orangtua korban mengadukan kasus anaknya itu ke kepala sekolah,” Jelasnya. Widiarti jga mengatakan jika kepala desa (kades) juga memberikan fasilitas untuk pertemuan dengan wali murid di balai desa sekitar.
“Saya berharap guru yang sudah melakukan tindakan tidak senonoh pada anak saya dan korban-korban lainnya bisa dihukum seberat-beratnya. Tindakannya telah menyebabkan anak saya trauma. Saya yakin korbannya cukup banyak,” Ungkap NR, salah satu orangtua siswi, dilansir beritajatim, Selasa (21/5/2024).
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Guru Cabul Akhirnya Dikrangkeng
Prilaku pencabulan Antara Guru dan Murid
Pencabulan siswi oleh guru merupakan masalah serius yang memiliki berbagai penyebab, antara lain penyalahgunaan kekuasaan, kurangnya perhatian orang tua, hingga ketidakpedulian etika profesional. Seorang Guru yang seharusnya mengayomi dan menjadi pelindung untuk para murid, malah menjadi pelaku tindak kriminal karena memanfaatkan kekuasaan mereka untuk mengeksploitasi para murid.
Kasus Guru SD Cabuli 4 siswi ini mengingatkan akan pentingnya pengawasan di lingkungan sekolah, baik murid maupun guru. Para tenaga pengajar juga seharusnya dibeikan edukasi tentang etika dan bagaimana menggunakan kekuasaan dengan benar. Lingkungan sekolah pun juga perlu membuat sistem pelaporan yang mudah untuk dijangkau para murid agar mereka merasa nyaman dan tak takut untuk melaporkan kejadian yang salah kepada pihak yang berwenang. (acs)
Comments 5