Gus Fawait Tantang Promotor Olahraga Membuat Even Berskala Besar di Jember
Share
SUARAGONG.COM – Bupati Jember Muhammad Fawait atau akrab disapa Gus Fawait melempar tantangan terbuka kepada para promotor olahraga. Ia meminta agar Kabupaten Jember berani menggelar even-even olahraga berskala besar, bukan sekadar acara kecil yang hanya “menghabiskan anggaran.”
Promotor Olahraga Ditantang Gus Fawait Buat Event Berskala Besar di Jember
Tantangan itu ia sampaikan saat membuka even balap motor road race di sirkuit non permanen Alun-alun Jember, Minggu (21/9/2025).
“Pemkab Jember ingin membuat Jember Miniatur of Indonesia. Semua hobi positif warga Jember akan kita wadahi. Sholawatan jalan, musik jalan, termasuk roadrace seperti ini. Insyaallah tahun depan kita bangun race permanen,” ucap bupati berusia 37 tahun itu, penuh janji yang disambut riuh penonton dan pembalap.
Fawait menegaskan, ke depan Jember tidak boleh hanya puas dengan event asal jadi. Ia menginginkan agenda olahraga yang bukan sekadar catatan di kalender, tapi benar-benar mampu mendongkrak prestasi atlet, mendatangkan investor, sekaligus menarik wisatawan ke kota yang dikenal dengan sebutan Kota Cerutu itu.
“Jangan bikin even hanya untuk menyerap anggaran. Mulai tahun 2026 akan ada even-even besar di Kabupaten Jember, termasuk roadrace,” katanya dengan nada menantang.
Baca Juga : Gus Fawait Terima Penghargaan Kompas TV: Peduli Kesehatan dan Pendidikan!
Promotor Jangan Lagi Bersembunyi
Pernyataan itu jelas jadi sinyal keras bagi jajarannya maupun promotor: jangan lagi bersembunyi di balik acara kecil yang sekadar formalitas. Sebab Fawait sudah menggariskan, Jember harus jadi panggung besar.
Gelaran road race yang dibukanya kemarin diikuti 152 pembalap dari berbagai kota di Jawa Timur dan Bali. Mereka berebut podium di 24 kelas, di lintasan jalan raya yang mengitari kantor Pemkab dan Alun-alun Jember.
Jika janji Fawait benar ditepati, bukan tidak mungkin kelak Jember tak hanya dikenal sebagai rumah Jember Fashion Carnaval, tapi juga pusat even olahraga akbar yang bisa bersaing dengan kota-kota lain. Namun, publik tentu menunggu: apakah tantangan ini akan sungguh jadi kenyataan, atau hanya sekadar retorika di tengah deru knalpot balap motor? (Aye)
