Gus Haris Ajak Asparagus Majukan Wisata Probolinggo

SUARAGONG.COM –  Suasana hangat menyelimuti kawasan Bermi Eco Park, Desa Bermi, Kecamatan Krucil, pada Minggu (9/11/2025). Hari itu, Bupati Probolinggo dr. Mohammad Haris, MARS atau yang akrab disapa Gus Haris, menerima kunjungan silaturahim dari komunitas Aspirasi Para Gus (Asparagus) se-Jawa Timur.

Gus Haris Ajak Asparagus Majukan Wisata Probolinggo: Pesantren Punya Peran Strategis

Pertemuan ini berlangsung di sela kegiatan Open Kontes Kambing PE Kaligesing dan Domba Indonesia Goat Breeder (IGB) Cup 2025 Probolinggo SAE. Serta Hyang Argopuro Coffee Festival 2025, bagian dari rangkaian besar The Seven Lakes Festival Probolinggo Paradise 2025.

Silaturahim antara Gus Haris dan anggota Asparagus berlangsung santai namun sarat makna. Para gus dari berbagai pesantren di Jawa Timur berkumpul dengan semangat yang sama: memperkuat kolaborasi antara pesantren dan pemerintah daerah untuk memajukan potensi wisata alam di wilayah Tiris dan Krucil.

Komunitas Asparagus sendiri merupakan wadah bagi para pengasuh pesantren dan tokoh muda pesantren di Jawa Timur. Kehadiran mereka di Bermi Eco Park bukan sekadar bentuk dukungan terhadap acara festival, tetapi juga bagian dari langkah nyata untuk membangun jejaring pesantren guna mengembangkan potensi daerah bersama pemerintah.

Baca Juga : Halal Market Day Warnai Hari Santri Nasional, UMKM Pesantren Naik Kelas

Kolaborasi Pemerintah dan Pesantren

Dalam sambutannya, Gus Haris mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh anggota Asparagus yang hadir. Ia menilai, sinergi antara pesantren dan pemerintah sangat penting dalam memperkuat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Probolinggo.

“Syukur alhamdulillah kita bisa bersama-sama berkomitmen terhadap kelestarian dan kemajuan daerah kita. Gus-gus ini adalah komunitas pesantren yang saya harap bisa ikut menikmati dan memperkenalkan keindahan alam Kabupaten Probolinggo,” ujar Gus Haris.

Ia menambahkan, kehadiran komunitas pesantren mampu membawa nilai lebih bagi pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Selain menjadi ajang silaturahim, pertemuan ini juga membuka ruang dialog antara pesantren dan pemerintah. Membahas Mengenai peran strategis pesantren dalam pembangunan daerah.

Menurut Gus Haris, wisata bukan hanya soal destinasi, tetapi juga tentang nilai sosial, budaya, dan spiritual masyarakat. Oleh karena itu, keterlibatan pesantren dianggap penting untuk memperkaya narasi wisata Probolinggo. Dengan pendekatan religius dan kultural.

“Harapannya, sinergi ini dapat mempererat hubungan antar pesantren sekaligus membangkitkan wisata alam yang ada di Kabupaten Probolinggo. Para gus ini nantinya bisa ikut mempromosikan keindahan daerah kita kepada masyarakat luas,” pungkasnya.

Kerjasama semacam ini menunjukkan bahwa kolaborasi pesantren dan pemerintah daerah bukan hanya simbolik. Tetapi merupakan langkah nyata untuk membangun potensi lokal secara berkelanjutan. (duh/aye)