Gus’e Menyapa: Tekankan Pembangunan Lahiriah dan Spiritual
Share

SUARAGONG.COM – Rangkaian kegiatan Gus’e Menyapa di Kecamatan Wuluhan resmi ditutup dengan penuh keberkahan melalui acara Sholawat Kampoeng yang digelar di Lapangan Kesilir, Minggu (19/10/2025). Ribuan warga, terutama kalangan ibu-ibu, memadati lapangan untuk bershalawat bersama dan mendengarkan tausiah dari Bupati Jember KH. Muhammad Fawait (Gus Fawait).
Gus Fawait Tekankan Pentingnya Pembangunan Lahiriah dan Spiritual dalam Gus’e menyapa
Acara penutupan ini turut dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Jember, Forkopimcam Wuluhan, kepala perangkat daerah, kepala desa se-Kecamatan Wuluhan, serta tokoh masyarakat. Suasana penuh kekeluargaan dan religius terasa kuat di tengah lantunan sholawat yang menggema di udara malam.
Dalam sambutannya, Gus Fawait menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan lahiriah dan spiritual. Menurutnya, kemajuan daerah tidak cukup hanya diukur dari infrastruktur atau ekonomi semata, tetapi juga dari kekuatan moral, akhlak, dan spiritual masyarakatnya.
“Saya sering sampaikan bahwa emak itu madrasatul ula. Bukan TK, bukan PAUD sekolah pertama anak-anak kita. Sekolah pertama bagi anak-anak kita adalah emaknya,” ujar Gus Fawait yang disambut tepuk tangan meriah dari jamaah.
Baca Juga : Bupati Fawait Serahkan 1.000 Sertifikat PTSL di Desa Karangharjo
Peranan Ibu Menjadi Pondasi Utama
Ia menegaskan bahwa peran ibu merupakan fondasi utama dalam membentuk karakter generasi penerus. Pendidikan karakter, katanya, dimulai dari rumah melalui teladan dan kasih sayang orang tua.
“Makanya kalau emaknya sering baca sholawat, sering baca barzanji, saya yakin anaknya akan tumbuh menjadi anak yang sholeh dan sholehah,” imbuhnya yang kemudian diamini serentak oleh ribuan warga.
Menurut Gus Fawait, kegiatan seperti Sholawat Kampoeng bukan sekadar ritual keagamaan. Tetapi juga simbol harmoni antara pembangunan fisik dan spiritual di Kabupaten Jember. Ia mengingatkan bahwa keberhasilan pembangunan hanya dapat tercapai apabila pemerintah dan masyarakat berjalan bersama, saling mendukung dalam semangat gotong royong dan keimanan.
“Gus’e Menyapa ini adalah wadah membangun kedekatan sosial, spiritual, dan pembangunan antara pemerintah dengan rakyat. Pembangunan yang kuat adalah yang berakar pada nilai-nilai keagamaan dan kebersamaan,” tegasnya.
Dengan semangat tersebut, Gus Fawait berharap kegiatan keagamaan dan sosial seperti ini terus hidup di tengah masyarakat. Sebagai energi moral untuk membangun Jember yang maju lahiriahnya dan kokoh spiritualnya. (Aye/sg)