Suaragong.com – Tingginya angka food loss di Kabupaten Jember menjadi isu serius, dengan sekitar 343.287,5 ton pangan yang hilang setiap tahunnya, setara dengan 13,2% dari total produksi pangan daerah ini. Menurut data dari Food and Agriculture Organization (FAO), sepertiga dari pangan yang diproduksi di dunia terbuang setiap tahunnya. Hal ini menjadi perhatian serius di banyak negara, termasuk Indonesia, yang berkomitmen dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) ke-12. SDG yaitu mengurangi Food Loss and Food Waste (FLFW) hingga 50% per kapita pada tahun 2030. Di Indonesia, tingginya FLFW diperkirakan menyebabkan kerugian ekonomi sekitar Rp 213 hingga 551 triliun per tahun atau setara dengan 4-5% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Tidak hanya merugikan ekonomi, tingginya FLFW juga berdampak pada meningkatnya emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Gas Rumah Kaca yang diperkirakan mencapai 1.702,9 Mt CO2 EK, atau sekitar 7,29% kontribusi emisi GRK Indonesia per tahun. Kajian Kementerian PPN/Bappenas mencatat bahwa pada 2000-2019, FLFW di Indonesia mencapai 23-48 juta ton per tahun, yang setara dengan 115-184 kg per kapita. Artinya, setiap orang di Indonesia menyumbang lebih dari 1 kuintal sampah pangan setiap tahunnya.
Food Waste Jember
Di Kabupaten Jember, yang memiliki jumlah penduduk 2.600.663 jiwa pada 2023, kerugian akibat FLFW sangat signifikan. Dengan tingkat Food Loss sebesar 13,2% (343.287,5 ton) dan Food Waste sebesar 19% (494.126 ton) di Jember. Potensi FLFW ini dapat memberikan sumbangan makanan kepada mereka yang membutuhkan, dengan total mencapai 29-47% dari timbulan sampah pangan yang terbuang.
Sebagai upaya mengatasi masalah ini, Pemerintah Kabupaten Jember menggencarkan kampanye Stop Boros Pangan / Stop Food Loss. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain menghimbau masyarakat untuk bijak dalam mengelola makanan, seperti mengambil makanan secukupnya, menghabiskan isi piring, membungkus makanan yang tidak habis, mengolah kembali, atau mendonasikannya kepada yang membutuhkan. Selain itu, pemasangan banner di kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan juga dilakukan sebagai bagian dari edukasi kepada masyarakat. Edukasi untuk mengurangi pemborosan pangan.
Baca Juga : Dinsos Jember Hadiri ‘Carnaval Harmoni Disabilitas’ dalam Peringatan HDI 2024
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).