SUARAGONG.COM – Hanni, anggota grup K-pop NewJeans, menghadiri undangan Majelis Nasional dengan mengenakan atasan kemeja putih dan vest berwarna krim. Di usia 20 tahun, ia menunjukkan keberanian yang luar biasa saat hadir di persidangan terbuka tersebut.
Fenomena ini terbilang langka, mengingat sangat sedikit idol K-pop yang berani menyuarakan kritik terhadap sistem manajemen atau ekosistem industri K-pop yang dikenal ketat dan penuh aturan.
Hanni, bersama dengan produsernya di NewJeans, Min Hee-jin, diketahui telah terlibat dalam perselisihan yang cukup lama dengan label mereka, Hybe.
Persidangan Terbuka di Korea Selatan
Sebelum persidangan di Majelis Nasional Korea Selatan, Hanni bersama empat member NewJeans lainnya sempat melakukan siaran langsung di kanal YouTube mereka, meskipun video tersebut kini telah dihapus. Dalam sesi tersebut, kelima member NewJeans mengungkapkan pengalaman mereka tentang pelecehan dan perundungan yang dialami di tempat kerja.
Di persidangan, Hanni kembali memaparkan sejumlah poin yang sebelumnya disampaikan dalam siaran langsung tersebut secara kronologis. Salah satu yang menjadi sorotan adalah perlakuan seorang karyawan Hybe yang menangani grup K-pop lain, yang pernah menyarankan kepada anggota grup tersebut untuk “abaikan saja” Hanni jika mereka bertemu di lingkungan kerja.
“Saya [Hanni] mengungkapkan keluhan ini dalam siaran langsung darurat di YouTube bulan lalu, di mana manajer grup lain di HYBE melakukan intimidasi dengan mengatakan, ‘Abaikan saja.’ Saya merasa terdorong untuk hadir hari ini karena saya tahu jika saya tidak melakukannya, masalah ini kemungkinan akan terselubung. Ini adalah situasi yang bisa dialami siapa saja, baik yang senior maupun junior. Saya datang dengan harapan bahwa saya tidak akan mengalami hal ini lagi,” ungkap Hanni, yang memiliki nama asli Pham Ngoc Han, sambil menambahkan bahwa dia telah mengalami beberapa kejadian serupa dan merasa tidak dihargai oleh pemimpin perusahaan, seperti dilansir dari Sports Chosun pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Kim Ju-young, Kepala Pejabat Sumber Daya Manusia di ADOR, anak perusahaan Hybe yang menaungi girl group NewJeans, menyampaikan dalam sidang bahwa ia telah melakukan penyelidikan terkait insiden yang diungkapkan, namun belum dapat menarik kesimpulan. Ju-young menjelaskan bahwa laporan yang diterima memiliki perbedaan yang signifikan.
Menurut laporan dari The New York Times, Komite Lingkungan dan Perburuhan di Majelis Nasional, yang merupakan badan legislatif unikameral Korea Selatan, saat ini sedang menyelidiki kondisi kerja di industri hiburan di negara tersebut.
Banyak artis di Korea Selatan yang ternyata tidak mendapatkan perlindungan dari undang-undang ketenagakerjaan. Selama sidang, An Ho-young, ketua panel, menekankan pentingnya bagi anggota parlemen untuk memastikan bahwa hak-hak para entertainer dilindungi.
Baca juga : NewJeans Debut Jepang, Rilis MV “Supernatural”
Sejarah Buruk di Industri K-Pop
Industri musik K-Pop telah lama dikenal dengan sistem pelatihan yang disiplin, bahkan ekstrem. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak grup, termasuk Omega X, menjadi sorotan publik akibat tuduhan kekerasan dan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh pihak manajemen. Selain itu, muncul juga keluhan mengenai eksploitasi, di mana para artis dipaksa untuk bekerja di bawah kontrak yang tidak adil.
Meskipun kasus-kasus tersebut terjadi beberapa tahun lalu, kini ketegangan dalam industri ini kembali terfokus pada perselisihan antara Hybe dan girl group NewJeans. Perselisihan tersebut berputar di sekitar produser eksekutif grup, Min Hee-jin.
Awal tahun ini, Hybe mengambil langkah kontroversial dengan menggantikan posisi Hee-jin sebagai kepala eksekutif Ador dengan Kim Joo Young.