Gaes !!! Harga Kurban Meroket, Daya Beli Menurun
Share

Batu, Suaragong – Perlambatan ekonomi serta faktor harga kurban meroket, berdampak pada kemampuan masyarakat berkurban tahun ini diperkirakan semakin menurun. Khususnya bagi kalangan ekonomi menengah.
Diperkirakan harga kambing kurban di Kota Batu menjelang Idul Adha 2024 dijual di angka Rp3 juta hingga Rp10 juta per ekor sesuai ukuran. Harga tersebut mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya.
Salah satu penjual kambing kurban di Kota Batu, Kabul menyatakan, harga kambing kurban tahun ini mengalami kenaikan. Paling rendah seharga Rp3 juta dengan jenis kambing jawa. Kemudian paling mahal Rp10 juta dengan jenis kambing silangan etawa.
“Harga tergantung ukuran dan jenisnya. Kenaikan harga ini dipicu beberapa faktor. Salah satunya adalah kerugian yang dialami peternak pada tahun sebelumnya disebabkan PMK,” kata Kabul.
Kabul menjelaskan, kerugian yang dialami peternak itu dipengaruhi daya beli masyarakat yang menurun. Hal tersebut, membuat peternak harus mengeluarkan biaya tambahan. Seperti perawatan dan pakan hewan.
Apalagi pada tahun ini, lanjutnya, penjualan kambing kurban justru menurun drastis. Pada Idul Adha sebelumnya Kabul dapat menjual hewan kurban sebanyak 136 ekor kambing. Sedangkan saat ini, dia baru bisa menjual 45 ekor saja.
“Empat hari jelang Idul Adha, penjualan kambing kurban masih biasa saja. Rata-rata perhari hanya laku 2-3 ekor kambing. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tentunya penjualan ramai tahun lalu,” ungkap dia.
Baca juga : Tips Menyimpan Daging Kurban di Kulkas
Kabul menilai, penurunan daya beli itu dipengaruhi faktor ekonomi masyarakat. Karena itu, dia berharap masyarakat dapat mengalokasikan dana untuk berkurban, meskipun dengan jumlah yang lebih kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Dia juga berharap, di sisa waktu sebelum Hari Raya Idul Adha, kambing kurban dagangannya bisa laris manis. Disisi lain, Kabul mengungkapkan, kambing kurban dagangannya paling banyak dibeli oleh warga Kota Malang.
“Kambing yang besar-besar banyak dibeli warga Kota Malang,” kata pria yang sudah jualan kambing selama 46 tahun itu.
Disisi lain, pria asli Kelurahan Temas itu juga menyampaikan, untuk menjaga kondisi kesehatan kambing dagangannya. Dia rutin memberikan vitamin. Dengan dibarengi pemberian makanan yang bagus, seperti ampas tahu, polar, konsentrat dan daun-daunan.
“Untuk kesehatan hewan kurban kami benar-benar menjaganya. Selain pemberian vitamin dan makanan bergizi. Kami juga sudah menyiapkan obat-obatan,” tutupnya.
Nah gaes, itu tadi info menjelang Hari Raya Idul Adha 2024 terkait harga kurban yang meroket sehingga minat beli masyarakat jadi menurun. (mf)