Semarak Hari Jadi Kota Probolinggo ke-666 Tahun 2025
Share
 
        
      
          
        
        
        SUARAGONG.COM – Kemeriahan Hari Jadi Kota Probolinggo ke-666 benar-benar terasa melalui gelaran Panggung Hiburan Rakyat di Stadion Bayuangga, Jumat (26/9/2025) malam. Opening ceremony ini menjadi awal rangkaian panjang perayaan yang mengusung tema “Semangat Bersatu Mewujudkan Kreatifitas Kearifan Lokal dan Kemandirian, untuk Kota Probolinggo Bersolek.” Ribuan warga tumpah ruah menyaksikan beragam hiburan, mulai dari Tari Nusantara, Teatrikal Kolosal Ogo Minak Jinggo, hingga musik reggae dari band lokal K2 Reggae.
Apresiasi Wali Kota dalam Hari Jadi Kota Probolinggo
Dalam sambutannya, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin membuka rangkaian acara secara resmi. Ia menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi menyukseskan perayaan ini. Menurutnya, usia 666 tahun adalah perjalanan panjang yang membuktikan eksistensi Kota Probolinggo sejak abad ke-14 hingga kini.
Baca juga: Penggelaran Lomba Desain Batik Probolinggo 2025
Batik Probolinggo Warisan Budaya yang Mendunia
Sejarah panjang Hari Jadi Kota Probolinggo juga erat kaitannya dengan batik. Pada abad ke-19, batik Probolinggo bahkan pernah tampil dalam Festival Batik Internasional di Amsterdam. Tahun ini, motif khas Batik Kanekrembang kembali diperkenalkan melalui program Batik In Motion 2025 yang melibatkan puluhan pengrajin lokal.
Baca juga: 30 Tunanetra Probolinggo Latihan Mandiri
Dampak Positif Hari Jadi Kota Probolinggo
Tak hanya menonjolkan budaya, perayaan ini juga memberi dampak ekonomi signifikan. Data BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo mencapai 5,85% dan ikut menyumbang positif bagi Jawa Timur maupun nasional. Gelaran ini menjadi bukti bahwa budaya, UMKM, dan pariwisata bisa menjadi motor penggerak ekonomi kreatif.
Baca juga: Semarak Pesse Jati Probolinggo 2025 Pesta Rakyat Penuh Warna
Rangkaian Acara Semarak
Kota Probolinggo tahun ini berlangsung sejak 26 September hingga 5 Oktober 2025. Ada banyak kegiatan seperti Pawai Budaya, Lomba Cipta Batik, Festival Film, hingga Festival Kuliner dan pameran UMKM. Selain itu, lomba lampu hias lingkungan juga menambah semarak suasana. Semua kegiatan ini melibatkan masyarakat, pelaku seni, hingga pengrajin lokal, menciptakan momentum persatuan dan kebersamaan. (duh/dny)

 
     
     
     
     
     
     
     
    