Type to search

Malang

Hasil Uji Sampel MBG di SDN Dinoyo 2 Kota Malang

Share
Dinkes Kota Malang memastikan tiga dari empat sampel makanan program MBG di SDN Dinoyo 2 terdeteksi mengandung mikroba.

SUARAGONG.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang memastikan tiga dari empat sampel makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Dinoyo 2 terdeteksi mengandung mikroba. Hasil tersebut diperoleh setelah dilakukan uji laboratorium terhadap menu yang sempat menimbulkan keluhan bau tak sedap.

Hasil Uji Sampel MBG di SDN Dinoyo 2 Kota Malang Terdeteksi Mengandung Mikroba

Kepala Dinkes Kota Malang, dr. Husnul Muarif, menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan oleh tim Puskesmas Dinoyo menggunakan sanitarian kit dan diperam selama 48 jam.

“Sampel yang kami periksa meliputi ayam suwir, tahu goreng, tumis wortel-jagung-buncis, dan nasi putih. Dari hasil pemeriksaan, hanya tahu goreng yang aman dan tidak mengandung mikroba,” jelasnya.

Menurut dr. Husnul, dugaan kuat sumber kontaminasi berasal dari ompreng makanan yang kurang bersih.

“Ompreng itu sebelumnya dipakai untuk menu ikan dori. Kemungkinan pencuciannya tidak sempurna sehingga menyebabkan ayam suwir berbau tidak enak,” ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan), tim memberikan sejumlah rekomendasi perbaikan:

  1. Proses pencucian ompreng harus dilakukan hingga bersih dan direndam air panas agar lemak serta bau terangkat.
  2. Suhu freezer, kulkas, dan cold storage dijaga sesuai standar penyimpanan.
  3. Air yang digunakan untuk memasak sebaiknya berasal dari PDAM, bukan air sumur.

Penekanan SOP 

\Menanggapi potensi kontaminasi silang, dr. Husnul menegaskan hal itu bisa dihindari jika proses pengolahan dilakukan sesuai prosedur.

“Kalau dari pemilihan bahan, pengolahan, sampai penyajian dilakukan sesuai SOP, insyaallah tidak terjadi kontaminasi silang,” katanya.

Ia menegaskan pula bahwa temuan mikroba bukan disebabkan bahan makanan basi.

“Ayamnya tidak bau basi, hanya kurang matang. Ada sedikit kuah yang ikut sehingga menimbulkan aroma tidak sedap,” tambahnya.

Setelah kejadian tersebut, pelaksanaan program MBG di SDN Dinoyo 2 kembali berjalan normal.

“Hari berikutnya MBG tetap berjalan, tidak ada keluhan lagi,” ujar Husnul.

Terkait temuan serupa di sekolah lain seperti SPPG Bani Umar, Dinkes Kota Malang akan memperkuat pengawasan berjenjang.

“Setiap SPPG sudah memiliki ahli gizi, dan di sekolah ada guru yang ikut memantau kualitas makanan. Kalau ada temuan, bisa langsung dilaporkan,” tegasnya.

Ia juga memastikan seluruh SPPG di Kota Malang telah menjalani pelatihan penjamah makanan dan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL).

“Semua SPPG sudah harus berpedoman pada SOP yang jelas, mulai dari penerimaan bahan baku hingga penyajian. Itu yang harus diperhatikan agar kejadian serupa tidak terulang,” pungkas dr. Husnul. (fat/aye)

Tags:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69