Ijazah Jokowi Asli, Ini Tanggapan Rocky Gerung
Share

SUARAGONG.COM – Kasus ijazah Jokowi yang diduga palsu telah dihentikan oleh kepolisian. Pasalnya setelah diselidiki selama 1 jam dengan 22 pertanyaan, polisi menutup kasus ini dan merilis pernyataan bahwa ijazah milik Presiden RI ke 7 itu asli.
Baca Juga: Polri Pastikan Ijazah Jokowi Asli, Penyelidikan Kasus Dihentikan
Hal tersebut menimbulkan banyak spekulasi baru dan juga menjadi turning point bagi para penggugat. Salah satu tokoh yang memperhatikan kasus tersebut adalah Rocky Gerung.
Rocky Anggap Ada Persaingan Politik dan Manuver Politik Jokowi
Dalam podcastnya yang disiarkan di platform Youtube, dosen filsafat ini menjelaskan bahwa adanya peralihan kekuatan dari kubu penggugat, terutama Roy Suryo ke Jokowi.
Hal tersebut karena ijazah yang merupakan hak kepemilikan Jokowi semakin kuat legitimasi keasliannya dari pernyataan kepolisian. Sehingga kekuatan berpindah ke Jokowi dan Presiden RI ke 7 itu punya kekuatan besar untuk membalikkan para penggugat.
Publik Tetap Akan Menanyakan Keaslian Ijazah Jokowi
Meskipun begitu, publik tetap akan menanyakan keaslian Ijazah dari Joko Widodo. Pasalnya menurut Rocky, kepercayaan publik kepada kepolisian juga sudah menurun sejak beberapa tahun ini. Selain itu menurutnya, masalah akan selesai jika tidak ada kecurigaan dari publik.
Yang artinya jika masih ada kecurigaan dari publik, atau kejujuran institusi kepolisian dan Jokowi masih belum valid, maka kasus ini tetap akan menjadi “makanan politik” masyarakat Indonesia.
Selain itu, masyarakat juga akan mempertanyakan maksud Jokowi untuk baru “keluar” dalam kasus ijazahnya ini setelah dia tidak lagi menjabat sebagai seorang presiden.
Rocky Optimis Kasus Ijazah Jokowi Awal Pembenahan Moral Hukum Indonesia
Meskipun begitu Rocky tetap optimis bahwa Indonesia sedang berbenah menuju pembenahan moral yang lebih baik pada hukum dan politik. Adanya penyelidikan dan juga keterbukaan Jokowi meskipun tidak secara total telah menunjukkan proses demokratisasi hukum.
Ia menyimpulkan bahwa kasus tersebut sudah menunjukkan sebuah keterbukaan terhadap politik dan inisiatif penegakan hukum di Indonesia. Khususnya dalam instansi seperti Polri. Meskipun hasilnya masih jauh dari yang diharapkan masyarakat. (PGN)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News