IM Nayaka Budhidharma Pecatur Junior Nomer Satu Asia Asal Malang
Share

SUARAGONG.COM – Indonesia kembali menorehkan prestasi di kancah olahraga Asia. Pecatur muda asal Malang, International Master (IM) Nayaka Budhidharma, sukses meraih juara pertama pada nomor catur kilat (blitz) dalam kejuaraan Asian Junior Chess Championship 2025. Digelar di Waskaduwa, Sri Lanka, 26 Juni–3 Juli 2025.
IM Nayaka Budhidharma Juara Asia di Catur Kilat, Bawa Nama Indonesia Harum
Bermain di nomor blitz dengan format waktu 3 menit + 2 detik, Nayaka menunjukkan performa luar biasa. Dari tujuh babak pertandingan, ia meraih 6,5 poin, hanya sekali bermain remis, dan menyisihkan dua pesaing terberatnya: FM Alekhine Nouri (Filipina) dan Muhammadsolih Rakhmatullaev (Uzbekistan) yang harus puas di posisi kedua dan ketiga.
“Saya bersyukur bisa membawa gelar ini untuk Indonesia. Semua lawan kuat, tapi saya mencoba tetap fokus dan tenang,” ujar Nayaka usai pertandingan.
Kemenangan ini bukan keberuntungan semata. Remaja kelahiran Malang, Agustus 2006 itu, telah menekuni catur sejak usia 5 tahun dan aktif mengikuti turnamen nasional maupun internasional. Gaya bermain Nayaka dikenal agresif namun penuh perhitungan, dengan pemahaman strategi dan taktik yang matang, terutama dalam permainan cepat seperti blitz.
Baca Juga : Atlet Kota Batu Cabor Downhill Porprov IX 2025 Sumbang 3 Medali
Menuju Turnamen Klasik
Keberhasilan ini menjadi bekal penting menjelang nomor utama catur klasik yang akan segera digelar di ajang yang sama. Ketua PB Percasi GM Utut Adianto menyampaikan apresiasi atas capaian Nayaka dan menilai prestasi ini mencerminkan hasil dari pembinaan catur usia dini di Indonesia.
“Nayaka adalah bukti kerja keras atlet muda kita. Kami berharap dia juga tampil maksimal di nomor klasik dan kelak menyusul gelar Grandmaster,” ujar Utut.
Dengan usia baru 18 tahun, Nayaka dianggap sebagai salah satu kandidat terkuat Grandmaster (GM) Indonesia berikutnya. Pelatih nasional FM Tirta Chandra menilai Nayaka memiliki keunggulan dalam ketekunan, disiplin, dan kemampuan belajar cepat dari kekalahan.
Sementara itu, prestasi Nayaka juga mendapat dukungan luas dari masyarakat dan komunitas catur Indonesia. Keluarganya turut menyampaikan rasa bangga dan berharap prestasi ini menjadi motivasi bagi pecatur muda lainnya di Tanah Air.
“Kami selalu mendukung Nayaka. Semoga ini jadi jalan untuk terus membawa nama Indonesia di level dunia,” ungkap ayah Nayaka.
Kini, mata dunia catur Indonesia tertuju pada penampilan Nayaka di nomor klasik — dengan harapan akan ada gelar juara kedua yang bisa dibawa pulang ke Tanah Air. (ind/aye)