SUARAGONG.COM – Pada era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, implementasi sistem manajemen mutu (Quality Management System atau QMS) di industri menjadi hal yang sangat penting. Tak hanya untuk menjaga kualitas produk, tetapi juga untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. Penerapan QMS tidak hanya terbatas pada sektor produksi, namun juga melibatkan berbagai aspek, seperti akuntansi, sumber daya manusia, dan manajemen operasional lainnya. Salah satu upaya dalam memperkenalkan dan mengimplementasikan QMS ini adalah melalui kolaborasi antara dunia akademik dan dunia industri, yang dilakukan dalam bentuk magang industri bagi mahasiswa dan akademisi.
Salah satu contoh penerapan QMS yang berhasil dilakukan adalah melalui kegiatan magang industri yang dilaksanakan oleh mahasiswa Politeknik Negeri Malang (Polinema) di PT Enha Bena Nusantara, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur. Kegiatan magang ini tidak hanya memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa, tetapi juga menjadi ajang untuk menerapkan teori-teori yang mereka pelajari, terutama yang berkaitan dengan manajemen mutu dan akuntansi.
Kolaborasi Akademik dan Industri
Implementasi QMS pada PT Enha Bena Nusantara tidak hanya melibatkan mahasiswa, tetapi juga para akademisi yang mendampingi serta memberikan arahan. Salah satu akademisi yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Triesti Candrawati, seorang dosen dari Polinema yang bertugas melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pelaksanaan magang industri ini. Triesti Candrawati mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) antara Polinema dan PT Enha Bena Nusantara, yang bertujuan untuk menjembatani hubungan antara dunia pendidikan dan dunia industri.
“Magang industri ini tidak hanya memberikan pengalaman bagi mahasiswa, tetapi juga memungkinkan kami sebagai akademisi untuk melihat secara langsung bagaimana teori yang diajarkan di kampus diterapkan di lapangan. Ini adalah kesempatan untuk membuktikan relevansi antara teori manajemen mutu yang kami ajarkan dengan praktik nyata di industri,” ujar Triesti.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa yang terlibat antara lain Elsa Sayu, Alfa Yuniar, dan Nanda Sitengsu. Mereka diberi kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan di kampus dalam implementasi QMS serta akuntansi di PT Enha Bena Nusantara. Sebagai manajer di perusahaan tersebut, Nurefa Maulana memberikan arahan kepada mahasiswa mengenai pentingnya sistem manajemen mutu serta penerapannya dalam bidang operasional perusahaan, terutama terkait dengan akuntansi.
Nurefa menekankan bahwa penerapan QMS yang baik tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas produk, tetapi juga dapat memperbaiki kinerja keuangan perusahaan. Dalam konteks ini, akuntansi memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung keputusan manajerial yang tepat, termasuk dalam hal pengelolaan biaya dan pengawasan atas penggunaan sumber daya yang efisien.
Penerapan Quality Management System (QMS) dalam Industri
Pada dasarnya, Quality Management System (QMS) adalah sebuah sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk memastikan bahwa produk dan layanan yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, serta memenuhi harapan pelanggan. Dalam implementasinya, QMS melibatkan berbagai aspek, mulai dari perencanaan, pengendalian, hingga evaluasi terhadap setiap proses yang ada di dalam perusahaan.
Di PT Enha Bena Nusantara, penerapan QMS melibatkan banyak bagian dalam perusahaan, termasuk departemen produksi, manajemen, hingga keuangan. Mahasiswa yang magang di perusahaan ini terlibat langsung dalam proses penerapan tersebut, yang dimulai dengan pemahaman mendalam tentang kebutuhan perusahaan akan sistem manajemen mutu.
Elsa Sayu, salah satu mahasiswa magang, menjelaskan bahwa penerapan QMS di perusahaan tersebut melibatkan beberapa tahapan, termasuk identifikasi masalah, penyusunan prosedur operasional standar (SOP), serta pengawasan terhadap implementasi SOP dalam kegiatan sehari-hari perusahaan. Elsa menyebutkan bahwa studi kasus yang diterapkan dalam magang ini sangat bermanfaat dalam memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan, terutama yang berkaitan dengan pengelolaan kualitas produk dan efisiensi operasional.
Selain itu, dalam kegiatan magang ini, para mahasiswa juga terlibat dalam pengelolaan data akuntansi yang menjadi bagian penting dari QMS. Alfa Yuniar, mahasiswa lainnya, mengatakan bahwa dia belajar banyak tentang bagaimana informasi keuangan dapat digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dalam implementasi QMS. “Keterkaitan antara akuntansi dan QMS sangat erat, karena pengelolaan keuangan yang baik akan mendukung keberlanjutan dan kesuksesan implementasi sistem manajemen mutu,” ujar Alfa.
Baca Juga : Sistem Manajemen Mutu (QMS) dalam Peningkatkan Kinerja Organisasi
Peran Akademisi dalam Pendampingan
Akademisi juga memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran dan keberlanjutan implementasi QMS di industri. Salah satunya adalah Indra Lukmana Putra, seorang akademisi bidang manajemen yang turut mendampingi proses magang industri ini. Indra Lukmana menekankan pentingnya keberlanjutan dalam penerapan QMS, tidak hanya selama magang, tetapi juga setelah mahasiswa selesai melaksanakan magangnya.
“Keberlanjutan penerapan QMS ini sangat penting, karena sistem manajemen mutu yang baik harus terus dievaluasi dan ditingkatkan. Salah satu tugas kami sebagai akademisi adalah memastikan bahwa pengetahuan yang didapatkan selama magang bisa diterapkan secara terus-menerus dan memberikan dampak positif bagi perusahaan,” kata Indra.
Melalui pendampingan ini, para akademisi membantu mahasiswa dalam memahami tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dalam implementasi QMS, serta memberikan arahan terkait dengan cara mengatasi masalah yang muncul.
Kegiatan magang industri yang dilaksanakan di PT Enha Bena Nusantara merupakan contoh yang baik dari kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri. Dengan adanya magang ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman praktis, tetapi juga dapat langsung menerapkan teori-teori manajemen mutu yang telah dipelajari di bangku kuliah. Selain itu, keterlibatan akademisi dalam proses ini juga sangat membantu dalam memastikan keberlanjutan penerapan QMS dan memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para mahasiswa dapat mengembangkan kompetensi yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di dunia industri, serta meningkatkan kualitas diri mereka sebagai calon profesional yang siap bersaing di pasar kerja. Implementasi QMS yang baik di industri juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing perusahaan, serta memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. (Ind/aye)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News