Industri Tahu di Jawa Timur Bakar Sampah Plastik Impor, Picu Kekhawatiran Kesehatan
Share

Suaragong.com – Sekitar 60 pabrik tahu di Desa Tropodo, Jawa Timur, setiap harinya membakar limbah sampah plastik impor untuk bahan bakar produksi tahu.
Sampah tersebut berasal dari negara-negara seperti Australia, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan Prancis.
Industri Tahu di Jawa Timur Bakar Sampah Plastik Impor, Picu Kekhawatiran Kesehatan
Pemilik pabrik mengakui plastik dipilih karena murah hanya Rp200 ribu per truk dibandingkan Rp2 juta jika menggunakan kayu.
Praktik ini berlangsung meski pembakaran sampah terbuka dilarang di Indonesia.
Menurut lembaga lingkungan Ecoton, sekitar 70 ton plastik dibakar tiap minggu di Tropodo.
Sampah plastik ini umumnya berasal dari kontaminasi limbah kertas impor yang tidak bisa diproses di pabrik daur ulang, lalu dialihkan ke pabrik tahu sebagai bahan bakar.
Tes laboratorium Ecoton pada tahu yang dijual di pasar lokal menunjukkan adanya mikroplastik, yang berisiko mengancam kesehatan konsumen.
Asap dan abu beracun juga mencemari lingkungan, berdampak pada hewan ternak dan tanah sekitar.
Pemerintah Indonesia telah melarang impor plastik sejak 2025, namun aktivis menilai masalah utama justru pada limbah kertas yang terkontaminasi plastik.
Dr. Daru Setyorini menyebut praktik ini sebagai bentuk “kolonialisme sampah” oleh negara maju terhadap negara berkembang.
Baca Juga : Prabowo Undang Investor Turki Bangun Industri Tekstil – Baterai di RI
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News