Ini Serangkaian Gejala Cacingan yang Bisa Dialami Orang Dewasa

SUARAGONG.COM – Kalau dengar kata cacingan, kebanyakan orang langsung teringat pada anak-anak. Padahal faktanya, orang dewasa pun bisa mengalami masalah kesehatan yang satu ini. Infeksi cacing tidak pandang usia, apalagi kalau pola hidup dan kebersihan kurang terjaga. Nah, biar kamu lebih waspada, yuk kita bahas apa saja gejala cacingan pada orang dewasa dan bagaimana cara mencegahnya.

Apa Itu Cacingan?

Cacingan adalah kondisi infeksi parasit cacing yang hidup di dalam usus manusia. Cacing ini bisa bertahan hidup dengan cara menyerap sari makanan yang kita konsumsi. Jadi jangan heran kalau pengidapnya bisa mengalami gangguan nutrisi, meskipun pola makan sudah cukup baik.

Ada banyak jenis cacing yang bisa masuk ke tubuh manusia, mulai dari cacing gelang, kremi, cacing pita, hingga cacing tambang. Masing-masing punya cara penularan dan gejalanya sendiri.

Baca Juga : Geger Kasus Cacing: 6 Parasit yang Bisa Masuk ke Tubuh

Bagaimana Bisa Terinfeksi Cacing?

Penularan cacing ini bisa terjadi lewat hal-hal sepele yang sering kita abaikan. Misalnya:

• Menyentuh benda yang terkontaminasi telur cacing.
• Mengonsumsi makanan atau minuman yang kurang higienis.
• Tidak mencuci tangan setelah menyentuh tanah.
• Berjalan tanpa alas kaki di tanah.
• Sering makan daging mentah atau setengah matang.

Itulah mengapa kebersihan diri dan lingkungan jadi kunci utama agar terhindar dari cacingan.

Baca Juga : Kemenkes Buka Suara soal Kasus Bocah Sukabumi Meninggal karena Cacing

Gejala Cacingan pada Orang Dewasa

Gejala cacingan pada orang dewasa bisa berbeda-beda tergantung jenis cacing yang menginfeksi. Tapi secara umum, beberapa tanda yang sering muncul antara lain:

• Feses yang mengandung cacing.
• Gatal pada anus, terutama di malam hari.
• Perut kembung, nyeri, atau sembelit berkepanjangan.
• Berat badan turun tanpa sebab jelas.
• Kulit gatal, ruam, bahkan ada yang bisa melihat cacing bergerak di bawah kulit.
• Mudah lelah, nyeri sendi, hingga anemia.
• Diare atau konstipasi parah lebih dari dua minggu.

Bila tidak segera ditangani, infeksi cacing bisa menimbulkan komplikasi serius seperti malnutrisi, diare berat, hingga gangguan organ tertentu.

Jenis-Jenis Cacing yang Menginfeksi Manusia

1. Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides): sering bikin perut buncit dan gangguan penyerapan nutrisi.
2. Cacing Kremi (Enterobius vermicularis): biasanya bikin gatal hebat di sekitar anus.
3. Cacing Tambang (Ancylostoma & Necator): bisa menembus kulit saat berjalan tanpa alas kaki.
4. Cacing Pita (Taenia sp.): menular lewat daging sapi atau babi yang kurang matang.
5. Trichinella spiralis: masuk lewat daging mentah, gejalanya nyeri otot hingga demam.
6. Cacing Pipih (Fasciola & Schistosoma): bisa menyerang hati, paru, hingga pembuluh darah.

Cara Mengobati dan Mencegah Cacingan

Kabar baiknya, cacingan bisa diobati dengan obat cacing seperti albendazole, mebendazole, atau pirantel pamoat. Biasanya dikonsumsi satu sampai tiga hari, tergantung jenis cacing yang menginfeksi. Uniknya, bukan hanya pengidap yang perlu minum obat, tapi juga anggota keluarga yang tinggal serumah agar rantai penularan putus.

Selain itu, menjaga kebersihan jadi langkah pencegahan paling efektif. Cuci tangan dengan sabun, pastikan makanan matang sempurna, selalu pakai alas kaki, dan rutin beri obat cacing pada hewan peliharaan.

Penutup

Cacingan bukan penyakit sepele, apalagi kalau sampai dibiarkan. Orang dewasa tetap berisiko, terutama kalau sering mengabaikan kebersihan. Jadi, mulai sekarang jangan malas cuci tangan, perhatikan makanan yang kamu konsumsi, dan jangan lupa jaga kebersihan lingkungan. Ingat, lebih baik mencegah daripada mengobati! (Aye)