Type to search

News Pendidikan

Inovasi Rumah Plastik oleh Erika Richardo di Sumba Barat Daya

Share
Erika Richardo bikin karya di PAUD Sumba Barat Daya

SUARAGONG.COM Sampah plastik sering dianggap sebagai masalah lingkungan yang sulit diatasi, namun bagi Erika Richardo seorang kreator konten asal Indonesia, sampah plastik menjadi peluang untuk menciptakan inovasi yang tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga untuk masyarakat. 

Melalui proyek terbarunya, Erika membangun Sekolah PAUD Efata di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Dengan menggunakan bahan ramah lingkungan berupa plastik daur ulang. 

Rumah plastik ini menjadi simbol dari kreativitas dan upaya untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan dan pendidikan di daerah terpencil.

Sekolah yang Dibangun dari Sampah Plastik

Erika Richardo dan timnya dari Rumah Lukis Erika memulai pembangunan Sekolah PAUD Efata dengan menggunakan bahan daur ulang seperti eco-brick balok yang terbuat dari campuran 50% sampah plastik, seperti botol dan ember bekas, dan 50% serat alami.

Baca Juga: Gubernur Jabar Bakal Tetapkan Kurikulum Wajib Militer Di SMA

Metode ini menyelesaikan dua masalah besar pengelolaan sampah dan kurangnya infrastruktur pendidikan yang memadai di wilayah tersebut.

Sekolah ini telah diperbarui dengan menggunakan papan kayu hijau yang lebih tahan lama dan ramah lingkungan. Atap seng yang kuat dan lantai yang lebih baik membuat ruang kelas lebih nyaman bagi anak-anak untuk belajar.

Proses Pembangunan yang Cepat dan Efisien

Pembangunan sekolah ini menggunakan metode yang mempercepat proses pembangunan. Eco-brick, yang dapat disusun seperti lego, mempercepat dan menghasilkan lebih banyak hasil. Selain itu, bahan-bahan ini tahan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, yang sering terjadi di daerah ini.

Selain menyediakan fasilitas pendidikan yang layak, proyek ini melibatkan masyarakat lokal dalam proses pembangunan, membuka peluang ekonomi bagi mereka. Dalam waktu satu bulan, lebih dari 13.000 donatur berhasil mengumpulkan dana sebesar 540.000.000 untuk menyelesaikan proyek yang sangat penting ini.

Dampak Positif bagi Lingkungan dan Masyarakat

Pembangunan Sekolah PAUD Efata dengan menggunakan sampah plastik sebagai bahan utama memiliki dampak ganda yang positif. Di satu sisi, proyek ini membantu mengurangi tumpukan sampah plastik yang mencemari lingkungan. 

Sampah plastik yang biasanya sulit terurai kini dapat diolah menjadi material yang bernilai guna, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Di sisi lain, keberadaan sekolah yang lebih layak dan ramah lingkungan ini memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak di Sumba Barat Daya.

Masyarakat setempat kini dapat menikmati fasilitas yang lebih baik dan membantu anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Dan tentunya tanpa harus khawatir akan kondisi bangunan yang tidak aman.

Menjadi Contoh Inovasi Berkelanjutan

Di sisi lain, keberadaan sekolah yang lebih layak dan ramah lingkungan ini memberikan akses pendidikan yang lebih baik di Sumba Barat Daya. Masyarakat setempat kini dapat menikmati fasilitas yang lebih baik. Dan membantu anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak tanpa harus khawatir akan kondisi bangunan yang tidak aman.

Rumah plastik ini bukan hanya bangunan fisik,tetapi juga menunjukkan ekonomi sirkular dan keberlanjutan yang dapat diterima oleh banyak orang. Inovasi ini menunjukkan bahwa sampah plastik, yang sering dianggap sebagai masalah lingkungan, dapat diubah menjadi solusi yang bermanfaat jika kita kreatif.

Erika Richardo dan timnya telah menunjukkan bahwa sampah plastik dapat digunakan untuk menghasilkan nilai yang lebih tinggi. Baik untuk lingkungan maupun masyarakat, daripada hanya dibuang di tempat pembuangan akhir. 

Baca Juga: Tahun Ini, Rata-Rata IQ Jepang Tertinggi di Dunia Lagi!

Banyak orang juga menjadi lebih peduli terhadap pengelolaan sampah karena inisiatif ini dan mendorong penggunaan bahan ramah lingkungan dalam berbagai sektor kehidupan.

Pembangunan Sekolah PAUD Efata dengan menggunakan bahan ramah lingkungan dari sampah plastik adalah contoh konkret dari bagaimana inovasi dapat menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. 

Selain memberikan akses pendidikan yang lebih baik, proyek ini juga memberikan solusi bagi masalah sampah plastik yang semakin mengkhawatirkan. Semoga inisiatif seperti ini bisa menjadi contoh bagi lebih banyak pihak untuk berpikir kreatif dalam mengelola sampah dan menciptakan dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan.(ir/PGN)

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News

Tags:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *