Type to search

Hiburan Trends

Insiden Rendang Hilang Willie Salim: Sultan Palembang Murka

Share
Insiden Rendang Hilang Willie Salim: Sultan Palembang Murka Insiden Rendang Hilang Willie Salim: Sultan Palembang Murka/sc : Tiktok/Willie Salim

SUARAGONG.COM – Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Raden Muhammad Fauwaz Diradja geram dengan kreator konten Willie Salim. Penyebabnya, video yang diunggah Willie Salim tentang hilangnya 200 kilogram rendang yang ia masak di Benteng Kuto Besak (BKB) dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap masyarakat Palembang. Akibatnya, Willie kini menghadapi ancaman larangan memasuki Bumi Sriwijaya.

Tragedi Rendang Hilang: Willie Salim Terancam Dilarangan Memasuki Bumi Sriwijaya

“Kami tidak akan tinggal diam. Video ini telah menciptakan stereotipe buruk terhadap masyarakat Palembang, padahal kejadian di BKB tidak mencerminkan budaya kami yang sesungguhnya,” ujar SMB IV, Senin (24/3/2025), seperti dikutip dari Merdeka.com.

Sultan menegaskan bahwa budaya semon (rasa malu) yang menjadi ciri khas masyarakat Palembang telah dinodai oleh konten yang dinilai tidak bertanggung jawab tersebut. Menurutnya, video itu bertentangan dengan tradisi makan wong Palembang yang menjunjung tinggi tata krama dan penghormatan terhadap tamu.

“Dalam budaya kami, tamu adalah raja yang harus dilayani dengan hormat, bukan dijadikan bahan ejekan,” tegas SMB IV.

Baca Juga : Steven Wongso Resmi Mualaf di Malam ke-23 Ramadhan

Diminta Minta Maaf dan Jalani Ritual Adat

Sebagai bentuk penyelesaian, Sultan Palembang meminta Willie Salim untuk meminta maaf secara terbuka di hadapan Majelis Adat Kesultanan Palembang Darussalam. Tak hanya itu, Willie juga diwajibkan menjalani ritual tepung tawar sebagai bentuk penebusan kesalahan.

“Jika Willie Salim tidak memenuhi tuntutan kami, ia akan dikutuk dan diharamkan menginjakkan kaki di wilayah kami seumur hidupnya,” ancam SMB IV.

Baca Juga : Rae Lil Black, Mantan Pemain Film Dewasa Kini Jadi Mualaf

Dukungan untuk Upaya Hukum

Selain sanksi adat, Sultan juga mendukung proses hukum yang tengah berjalan. Sejumlah laporan telah diajukan masyarakat ke Polda Sumatra Selatan (Sumsel) terkait konten yang dianggap memicu kegaduhan tersebut. Sultan menegaskan bahwa jika terbukti bersalah, Willie harus diproses sesuai hukum yang berlaku.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Willie Salim terkait tuntutan Kesultanan Palembang. Namun, peristiwa ini menjadi pengingat bagi para kreator konten agar lebih berhati-hati dalam membuat konten yang menyangkut budaya dan adat istiadat masyarakat setempat. (aye)

Baca Juga Artikel Berita Lain Dari Suaragong di Google News

Tags:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *