Setelah diaktifkan, algoritma akan mulai mempersonalisasi ulang rekomendasi berdasarkan interaksi pengguna dengan akun dan konten baru. Instagram juga menyarankan pengguna untuk meninjau daftar akun yang mereka ikuti serta topik iklan, guna mencegah algoritma membawa mereka kembali ke rekomendasi lama yang kurang relevan. “Ketika Anda melakukan reset, Anda juga memiliki opsi untuk meninjau akun yang Anda ikuti dan berhenti mengikuti akun yang tidak lagi sesuai dengan preferensi Anda,” tulis Instagram dalam blog resminya.
Langkah Perlindungan untuk Remaja
Fitur ini juga dirancang dengan fokus utama pada perlindungan remaja. Meta, perusahaan induk Instagram, memperkenalkan halaman baru di Transparency Center yang menjelaskan bagaimana platform seperti Instagram dan Facebook melindungi remaja dari konten yang tidak pantas. Meta menghapus konten yang melanggar aturan, menyembunyikan konten tambahan jika dianggap tidak pantas untuk remaja, serta menghindari merekomendasikan konten tertentu meskipun tidak melanggar pedoman komunitas.
Langkah-langkah ini menjadi bagian dari upaya Instagram dalam meningkatkan keamanan akun remaja sejak peluncuran fitur proteksi khusus untuk pengguna muda. Misalnya, akun remaja memiliki perlindungan tambahan dibandingkan akun dewasa, seperti pembatasan pesan langsung dari orang asing dan alat untuk mencegah eksploitasi daring. Instagram juga terus meningkatkan kemampuan AI untuk mendeteksi pengguna yang mungkin berbohong tentang usia mereka, sehingga mereka dapat diarahkan ke jenis akun yang sesuai.
Baca juga : Instagram Makin Ketat: Video Sepi Peminat Kian Sulit Ditemukan
Respons Positif dan Tren Global
Fitur reset algoritma ini tidak hanya ditujukan untuk melindungi remaja, tetapi juga untuk membantu pengguna lama yang merasa rekomendasi konten tidak lagi relevan dengan minat mereka. Para orang tua menyambut baik langkah-langkah ini karena memberikan lebih banyak kendali dan transparansi atas pengalaman online anak-anak mereka.
Selain Instagram, platform lain seperti Roblox dan Fortnite juga mengadopsi pendekatan serupa untuk meningkatkan keamanan remaja. Pemerintah di beberapa negara turut mengatur media sosial dengan kebijakan lebih ketat, seperti larangan penggunaan media sosial untuk anak-anak di bawah 16 tahun di Australia.
Langkah-langkah ini mencerminkan kesadaran global terhadap pentingnya menciptakan ruang digital yang lebih aman dan sesuai untuk remaja serta memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi pengguna untuk mengelola pengalaman daring mereka. (acs)
Baca berita terupdate kami lainnya melalui google news