Type to search

Pemerintahan

Intensif Pemerintah di Ramadan: Diskon Pesawat, Tol dan Belanja

Share
Di Bulan Ramadan, Pemerintah memiliki 5 Intensif kebijakan khusus yang akan di realisasikan di bulan suci ini guna membantu masyarakat

SUARAGONG.COM – Di Bulan Ramadan, Pemerintah memiliki sebuah Intensif kebijakan khusus yang akan di realisasikan di bulan suci ini. Diantaranya pemerintah telah menggelontorkan lima insentif kebijakan yang mendukung masyarakat selama bulan suci Ramadan 2025. Paket insentif yang dimaksud oleh pemerintah ini terangkum dalam Stimulus Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 1446 H/2025 M. Di mana pemerintah akan menerapkan pemotongan tarif pesawat dan tol, diskon belanja, hingga operasi pasar murah khusus untuk masyakarat di ramadhan tahun ini.

Diskon Tiket Pesawat hingga 14 Persen

Pada intensif ramadan pemerintah kali ini mengenai transportasi untuk mudik masyarakat yaitu, diskon Harga Tiket Pesawat gaes!. Pemerintah memberikan diskon harga tiket pesawat domestik kelas ekonomi melalui skema PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) sebesar 6 persen.

Kebijakan ini juga didukung oleh penurunan biaya kebandarudaraan dan pengurangan harga avtur di 37 bandara untuk menekan harga tiket.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyebut bahwa insentif ini diharapkan menurunkan harga tiket pesawat sebesar 13,2-14 persen. Diskon ini berlaku mulai 25 Maret hingga 7 April 2025.

Diskon Tarif Tol 20 Persen

Selanjutnya masih untuk mobilitas masyarakat saat ramadan. Pemerintah juga memberikan intensif saat ramadan berupa diskon tarif tol sebesar 20 persen bagi pemudik yang melakukan perjalanan jarak jauh di ramadan kali ini.

Diskon ini berlaku di beberapa ruas tol utama yang menjadi jalur mudik. Dengan koordinasi dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian Pekerjaan Umum (PU), dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

“Kami berupaya membantu masyarakat dalam mengurangi biaya perjalanan darat dengan memberikan potongan 20 persen untuk sejumlah ruas jalan tol di Indonesia,” kata AHY.

Baca Juga : Program MBG Tetap Berlangsung Selama Ramadan: Ada Kurma

Diskon Belanja & Bazar Ramadan

Kali ini mengenai dukungan belanja di momen ramadan ini yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan daya beli dan ekonomi kita. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program diskon belanja.

Seperti Program Friday Mubarak yang berlangsung 28 Februari-28 Maret 2025 di ritel yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

Selain itu, ada juga program BINA Lebaran pada 14-30 Maret 2025, yang melibatkan pusat perbelanjaan, mal, dan gerai anggota Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) serta Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI).

“Target transaksi dari program ini mencapai Rp 75-77 triliun, sedangkan BINA Lebaran ditargetkan mencapai Rp 30 triliun,” ujar Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto.

Program lainnya meliputi Bazaar Ramadan dan Pasar Malam, serta Belanja Online Produk Lokal guna meningkatkan konsumsi masyarakat dan mendukung penjualan UMKM.

Dukungan Pariwisata Selama Mudik

Pemerintah juga mengintegrasikan sektor pariwisata dalam momen mudik Lebaran melalui promosi destinasi wisata lokal. Di sektor ini akan ada penyediaan paket wisata terjangkau, serta peningkatan fasilitas pariwisata di jalur-jalur mudik utama.

“Kami ingin memastikan wisatawan lokal dapat menikmati perjalanan mudik mereka dengan nyaman. Sekaligus mendorong sektor pariwisata agar semakin berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional,” tambah Haryo.

Baca Juga : Prabowo Siapkan Diskon Tiket Pesawat dan Tol untuk Mudik Lebaran

Operasi Pasar Murah

Sebagai langkah menjaga stabilitas harga pangan, pemerintah bersama BUMN menggelar operasi pasar murah. Langka ini melibatkan Perum Bulog, Perkebunan Nusantara, dan ID FOOD. Program ini menyediakan minyak goreng, gula dan daging kerbau beku. Serta tentunya beras dengan harga lebih terjangkau dibandingkan Harga Eceran Tertinggi (HET).

Operasi pasar ini berlangsung di seluruh Indonesia melalui PT Pos Indonesia mulai 24 Februari hingga 29 Maret 2025.

“Pemerintah berharap langkah ini dapat menjaga ketersediaan pangan, menekan inflasi, dan melindungi daya beli masyarakat selama periode puncak konsumsi,” pungkas Haryo.

Diharapkan dengan intensif tersebut, Pemerintah bisa meringankan beban masyarakat dan menjaga momentum ramadan ini. Dan semoga berbagai intensif tersbeut bisa tepat dan dirasakan oleh masyarakat secara langsung (aye).

Baca Juga Artikel Berita Terbaru Lainnya Dari Suaragong di Google News

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *