Jalan Sehat Kota Malang Peduli Inklusi
Share

SUARAGONG.COM – Suasana hangat penuh semangat terlihat sejak pagi di Lapangan Rampal, Kota Malang. Ratusan siswa inklusi dari tingkat SD hingga SMP bersama orang tua, guru, dan masyarakat umum tumpah ruah mengikuti kegiatan Jalan Sehat Kota Malang Peduli Inklusi. Acara ini mengusung tema “Different is Unique, Education for All — Bersama Kita Wujudkan Masyarakat Inklusif dan Humanis”, sebagai wujud dukungan nyata terhadap pendidikan ramah bagi semua anak.
Jalan Sehat Kota Malang Peduli Inklusi: “Different is Unique, Education for All”
Kegiatan ini digagas oleh Pokja Guru Pembimbing Khusus Kota Malang. Selama ini kelompok ini memang aktif mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah reguler. Lewat jalan sehat, mereka ingin menunjukkan bahwa inklusi bukan sekadar konsep di atas kertas, tapi harus hadir dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga : Semarak Jalan Sehat ASN Probolinggo, Bupati Haris Teguhkan Semangat Kemerdekaan
Perbedaan yang Dirayakan
Sejak garis start dilepas, suasana meriah terasa. Para peserta mengenakan kaos seragam bertuliskan “Different is Unique”, membawa spanduk, hingga poster dukungan pendidikan inklusif. Rute jalan sehat melintasi beberapa ruas utama Kota Malang, sebelum akhirnya kembali finish di Lapangan Rampal.
Tak hanya sekadar berjalan bersama, peserta juga tampak saling menyemangati satu sama lain. Anak-anak berkebutuhan khusus berjalan dengan penuh percaya diri, didampingi teman sebaya, orang tua, maupun guru. Keceriaan mereka menjadi gambaran nyata bahwa perbedaan bukan penghalang, melainkan kekuatan yang layak dirayakan.
Anak-Anak yang Berbicara
Sesampainya di lapangan, sejumlah siswa inklusi mendapat kesempatan tampil di atas panggung. Dengan suara yang mungkin masih terbata-bata, mereka menyampaikan pesan sederhana: ingin tetap belajar, bermain, dan tumbuh bersama teman-teman lainnya.
Momen tersebut berhasil menyentuh hati penonton. Ratusan pasang mata memberi tepuk tangan meriah, seakan menegaskan bahwa mereka bukan hanya diterima, tapi juga dihargai.
Baca Juga : Ribuan Warga Jember Meriahkan Jalan Sehat May Day 2025
Guru dan Tantangan Inklusi
Salah satu guru pendamping, Bu Mira dari SDN Ketawanggede, mengaku kegiatan seperti ini memberi ruang besar bagi anak-anak untuk merasa setara.
“Sebagai guru, saya melihat betapa luar biasanya perkembangan anak-anak berkebutuhan khusus jika diberi kesempatan. Jalan sehat ini sederhana, tapi bermakna. Mereka bisa tampil, dihargai, dan merasa bagian dari masyarakat,” ujarnya.
Menurut Bu Mira, dukungan orang tua dan masyarakat juga sangat penting. Tanpa kesadaran bersama, pendidikan inklusi hanya akan berhenti pada aturan, bukan pada praktik nyata di sekolah.
Menuju Kota Inklusif dan Humanis
Lebih dari sekadar olahraga, jalan sehat ini menjadi simbol perjalanan Kota Malang menuju masyarakat inklusif. Tema “Different is Unique, Education for All” menjadi pengingat, bahwa setiap anak berhak atas kesempatan yang sama tanpa memandang kondisi atau latar belakangnya.
Melalui acara ini, Kota Malang menegaskan komitmennya: membangun budaya inklusi tak hanya di ruang kelas, tetapi juga di tengah masyarakat. Semangat ini diharapkan bisa terus menyebar, menginspirasi, dan menular ke daerah lain di Indonesia.
Dengan harmoni yang tercipta hari ini, Jalan Sehat Peduli Inklusi bukan hanya ajang olahraga bersama, tapi juga perayaan perbedaan yang indah dalam satu kata: kebersamaan. (Ind/aye)