Jembatan Putus, Bupati Arifin Usulkan Jembatan Belly Ke Pemprov
Share

SUARAGONG.COM – Hujan lebat yang mengguyur Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek mengakibatkan akses utama Munjungan-Watulimo terputus. Pasalnya arus deras sungai mengakibatkan Jembatan Dung Buceng ambruk.
Jembatan Penghubungan Munjungan-Watulimo Putus, Bupati Arifin Usulkan Jembatan Belly Ke Pemprov
Meninjau langsung dan mengidentifikasi kejadian bersama jajaran (Dinas PUPR dan BPBD). Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyiapkan serangkaian upaya penanganan. Salah satunya mengusulkan Jembatan Belly ke Pemerintah Provinsi sebagai upaya penanganan sementara.
“Sekarang kita sedang mengidentifikasi. Kemungkinan yang paling cepat ya kita meminta bantuan dari provinsi untuk bisa diberikan dulu jembatan Belly,” ungkap Bupati Arifin,” Kamis (05/06/2025).
Hal itu perlu dilakukan karena jembatan ini merupakan akses penting perekonomian masyarakat. Selain itu juga menjadi jalur utama pengangkutan sampah dari Kecamatan Munjungan ke Kecamatan Watulimo. Dikarenakan jalur alternatif hanya dapat dilewati kendaraan roda 4 ke bawah, sedangkan kendaraan roda 6 ke atas seperti truck pengangkut sampah tidak bisa melewati.
“Setelah itu, kita nanti akan menggeser-geser anggaran. Yang prioritas seperti jembatan Belly ini nanti kita akan dulukan untuk pemulihan pasca bencana. Karena ini akses utama warga sekitar,” imbuhnya.
Baca Juga : Pemkab Probolinggo: Rp 10 Miliar Perbaikan Infrastruktur Pascabanjir
Jembatan Rusak Akibat Hujan Deras
Sementara itu, Kepala Desa Bangun Kecamatan Munjungan Puguh menambahkan jembatan yang putus ini berada di jalan Munjungan-Watulimo, tepatnya di Desa Bangun RT. 35 RW. 03. Jembatan Dung Buceng ini merupakan akses utama yang menghubungkan Munjungan dengan Kecamatan Watulimo.
“Kejadian jembatan ambruk sendiri terjadi akibat hujan deras, Rabu malam (04/06/2025) sejak pukul 19.00 Wib. Sekitar pukul 23.00 Wib jembatan ambruk, akibat arus sungai yang sangat deras. Jadi tiang penyangga yang tengah itu ambruk duluan kemudian di ikuti oleh badan jembatan,” terang Puguh.
Peristiwa ambruknya jembatan yang merupakan akses utama Kecamatan Munjungan-Watulimo ini ditegaskan oleh Puguh, murni akibat derasnya sapuan air sungai. Pernah terjadi kejadian yang sama beberapa tahun yang lalu dan 2 tahun lalu dilakukan pembenahan dari PUPR Provinsi berikut juga bantuan bronjong.
Sementara, jalur Munjungan-Watulimo melewati jalur alternatif yang hanya bisa dilewati kendaraan roda 4 kebawah. Sedangkan untuk kendaraan roda 6 lebih sementara tidak bisa. Maka harus melewati Desa Bendoroto, arah Puthuk ke wilayah Bangun.
“Hari ini Pak Bupati meninjau langsung bersama dengan PUPR dan BPBD, saya juga mendengarkan sendiri bahwa beliau mengajukan bantuan jembatan Belly ke Pemprov Jatim. Penanganan kejadian ini sementara memang membutuhkan Jembatan Belly, karena ini merupakan akses utama Munjungan-Watulimo,” ujarnya.
Akses yang Krusial
Puguh menambahkan jembatan Belly itu sangat dibutuhkan. Mengingat semua sampah dari Kecamatan Munjungan diangkut melalui jembatan Dung Buceng ke Watulimo.
“Semoga jambatan Belly ini segera dikerjakan dan diselesaikan sehingga sampah-sampah yang ada bisa diangkut dan tidak menumpuk disini,” pungkas Puguh. (mil)