Jembatan Sonokembang Ambrol, Target Perbaikan Desember
Share

SUARAGONG.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bergerak cepat menangani kerusakan fondasi Jembatan Sonokembang di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, yang ambrol akibat hujan deras pada Jumat sore (10/10/2025). Melalui Dinas PUPRPKP, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menginstruksikan agar segera dilakukan pembongkaran dan perbaikan, dengan target penyelesaian pada Desember 2025 menggunakan anggaran dari Belanja Tidak Terduga (BTT).
Jembatan Sonokembang Ambrol, Pemkot Malang Targetkan Perbaikan Rampung Desember
Wahyu menjelaskan, ambrolnya fondasi jembatan disebabkan oleh tingginya curah hujan. Serta faktor tambahan seperti pohon tumbang, tumpukan sampah, sedimen, dan angin kencang yang memperparah kerusakan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bergerak cepat menangani kerusakan fondasi Jembatan Sonokembang di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, yang ambrol akibat hujan deras pada Jumat sore (10/10/2025).(Fat/Pers)
“Fondasi jembatan ini ada dua. Ada yang lama dan yang baru, dibangun tahun 1998 untuk pelebaran jalan. Yang ambrol ini adalah fondasi yang baru. Selain itu juga ada beban dari kendaraan yang melebihi tonase dan sering melintasi jembatan tersebut,” terang Wahyu.
Ia menambahkan, pemerintah telah mengalokasikan dana darurat melalui BTT agar perbaikan bisa segera dimulai.
“Karena ini sudah keburu fondasi ambrol duluan, kami coba gunakan BTT. Masyarakat kami imbau jangan melewati dulu karena saya lihat masih banyak yang mencoba lewat padahal sudah ada rambu,” imbuhnya.
Baca Juga :Proyek Drainase Suhat Ditarget Rampung Akhir 2025
Jembatan Sonokembang Merupakan Akses Vital Arus Lalu Litas
Sebagai salah satu akses utama dengan lalu lintas padat, Jembatan Sonokembang menjadi prioritas utama dalam penanganan infrastruktur. Menyikapi hal itu, DPUPRPKP Kota Malang langsung turun ke lokasi untuk membongkar bagian yang ambrol dan melancarkan aliran air. Hal ini guna mengantisipasi potensi hujan susulan.
“Saya sudah instruksikan Kadis PUPRPKP untuk melakukan kajian teknis mendalam serta membuat perencanaan perbaikan secepatnya. Dana perbaikan akan dialokasikan dari BTT agar pengerjaan bisa segera dimulai. Mengingat jembatan ini sangat vital untuk arus lalu lintas,” bebernya.
Selain itu, Wahyu menyoroti banyaknya kendaraan melebihi tonase yang melintas di jembatan, khususnya pada malam hari. Ia pun menginstruksikan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang untuk berkoordinasi dengan Dishub Provinsi Jatim dalam mengatur pembatasan berat kendaraan sesuai kelas jalan.
“Usia jembatan sebenarnya masih baik, namun karena intensitas air yang sangat deras serta banyaknya sedimen dan sampah, konstruksi jadi tergerus. Saat ini yang paling penting adalah membongkar. Serta membersihkan puing dan sedimen agar aliran air lancar. Kami pastikan penanganan dilakukan secara serius dan cepat,” pungkas Wahyu. (fat/aye)