Satu Ucapan Takaichi Pasar Asia Kocar-Kacir
Share
SUARAGONG.COM – Gaes, siap-siap untuk melihat gimana satu pernyataan bisa bikin efek domino besar mulai dari politisi, hubungan diplomatik, hingga pasar saham Asia. Kita bahas Jepang, Tiongkok & pasar Asia-Pasifik yang lagi panas banget.
Pernyataan yang Memantik Ketegangan
Jepang punya figur baru yang langsung jadi pusat sorotan Sanae Takaichi, yang dalam beberapa pernyataannya menyebut bahwa kalau ada konflik militer di Selat Taiwan maka Jepang bisa masuk ke dalamnya yang membuat Tiongkok & pasar Asia naik pitam.
Tiongkok nggak tinggal diam Kementerian luar negerinya mendesak Jepang untuk menarik pernyataannya, dan memperingatkan kalau tidak akan ada konsekuensi serius.
Efeknya? Lebih dari sekadar kata‐kata di podium industri pariwisata Jepang, termasuk ritel dan penerbangan yang sangat bergantung pada wisatawan Tiongkok, mulai bergerak goyang karena imbas travel warning dari Beijing.
Baca juga: Studio Ghibli dan Penerbit Besar Jepang Tuntut OpenAI Soal Hak Cipta
Imbas ke Pasar & Ekonomi Asia
Ketegangan geopolitik ini masuk ke ranah ekonomi dan pasar saham. Kabar dari Bloomberg menyebut bahwa pasar Jepang semakin tertekan saham teknologi turun, yield obligasi naik, dan nilai yen melemah.
Contoh nyata indeks utama Jepang, Nikkei 225, turun lebih dari 3% karena kombinasi kekhawatiran atas valuasi saham teknologi, kondisi fiskal Jepang, serta hubungan yang makin renggang dengan Tiongkok.
Sedangkan sekaligus kita lihat dampak di kawasan investor mulai berpikir ulang soal sektor yang sangat bergantung pada hubungan ekonomi regional termasuk ekspor, pariwisata dan rantai pasok.
Baca juga: Perusahaan Asal Jepang Olah Kayu Sengon Asal Jember
Tantangan yang Dihadapi Jepang
Untuk Takaichi sendiri, pilhan strategisnya nggak gampang:
- Jika dia terlalu lunak ke Tiongkok, maka domestik bisa melihatnya sebagai lemah.
- Tapi kalau keras terus, ekonomi Jepang bisa keteteran karena Tiongkok adalah mitra dagang utama.
- Tambah lagi kondisi fiskal Jepang yang berat, utang besar, yield obligasi naik dan tekanan dari pasar.
Ada juga sisi risiko untuk Jepang ketergantungan pada ekspor ke Tiongkok, pasokan mineral kritis, serta sektor wisata yang ramai karena turis Tiongkok bisa kena imbas.
Baca juga: Aksi Rossa dan Kembang Api Jepang Semarakan JFC Artwear 2025
Kenapa Ini Penting Buat Kita?
Walaupun kita di Indonesia, efeknya bisa terasa juga:
- Jika pasar Jepang dan Asia terguncang, maka arus modal regional bisa bergeser ada potensi dampak ke Indonesia.
- Hubungan Jepang-Tiongkok yang memburuk bisa memperngaruhi rantai pasok industri elektronik, otomotif dan komponen yang Indonesia juga terlibat.
- Wisata dan konsumsi regional bisa terkena. Bisnis yang tergantung turis Tiongkok di Asia punya risiko. Ini bisa jadi pelajaran untuk sektor pariwisata dan bisnis di Indonesia.
Baca juga: Gelombang Panas di Jepang Capai 41,8 Derajat Celcius
Jadi, intinya satu pemimpin (Takaichi) bikin pernyataan yang mengguncang diplomasi Jepang‐Tiongkok, lalu imbasnya merambat ke ekonomi dan pasar. Japan as the major player di Asia dibenturkan antara pilihan diplomasi dan ekonomi dan pasar merasakan ketegangan itu. (dny)

