London, Suaragong – Diva Jessica Ellen Cornish atau lebih dikenal Jessie J yang kerap tampil seksi ini mengungkap bahwa dia mengidap gangguan mental. Lewat unggahan media sosial, wanita 36 tahun ini mengonfirmasi bahwa dia didiagnosa ADHD dan OCD.
Berawal dari sebuah kesadaran Jessie pada suatu hari ketika tidak menduga dan sulit menjelaskan alasannya. Sehingga ia tidak dapat menghindarinya. ADHD memiliki spektrum yang begitu luas sehingga seperti sebuah misteri. Sebelum didiagnosa ADHD, Jessie mengaku sudah merasakannya. Namun gejala itu semakin jelas setelah ia melahirkan.
ADHD merupakan masalah kesehatan mental yang membuat seseorang mengalami gangguan psikis yang ditunjukkan dengan kesulitan fokus dan gangguan perhatian secara berlebihan. Pengidap ADHD juga umumnya hiperaktif dan impulsif.
Baca juga : Pacaran Glamour Johnny Depp dan Yulia Vlasova
OCD adalah singkatan dari Obsessive Compulsive Dissorder, yakni salah satu bentuk gangguan mental yang menyebabkan individu melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang. Tindakan tersebut tidak dapat dikendalikan secara langsung oleh penderitanya, dan ketika tidak dilakukan, penderita merasa cemas dan gelisah.
Contoh dari perilaku obsesif termasuk kecemasan berlebihan terhadap kontaminasi kuman atau virus, kesulitan dalam menghadapi ketidakpastian. Atau bisa juga perilaku agresif secara umum. Serta keinginan untuk menata barang dengan sempurna dan simetris.
Gejala ADHD
Gejala ADHD pada anak-anak umumnya muncul di usia 3 tahun sampai sebelum usia 12 tahun. ADHD ditemukan pada 6,5% anak-anak dan 2,7% pada remaja. Penyakit ADHD 2-3 kali lebih sering ditemukan pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Hal ini karena pada anak perempuan, gejala perubahan perilaku sulit terlihat kasat mata dan umumnya hanya menunjukkan gejala kurang fokus.
Perilaku mengganggu dan merusak lebih sering ditunjukkan oleh anak laki-laki sehingga gejala ADHD terlihat lebih banyak dialami anak laki-laki. Oleh karena itu, orangtua perlu lebih cermat dalam memperhatikan perilaku si kecil sehari-hari.
Di sisi lain, penyakit ADHD kadang tidak terdiagnosis di usia anak-anak dan baru terkonfirmasi di usia yang lebih dewasa. Menurut data, diperkirakan 70-80% pasien anak dengan ADHD akan memperlihatkan gejala yang sama hingga remaja. Gejala ini biasanya akan mereda seiring dengan bertambahnya umur.
Walau begitu, efek negatifnya masih dapat mempengaruhi kehidupan di usia dewasa. Hanya 10-20% anak ADHD yang dapat mencapai usia dewasa tanpa membawa gejala-gejala ini serta dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa gangguan.
Beberapa kecocokan spektrum ADHD memang nampak di Jessie J. Misalnya pada penampilan konsernya dia sering nampak larut dan bertingkag impulsif dalam suasana konser. Seolah lepas kendali, Jessie J kerap membuka kaos dan hanya menyisakan pakaian dalam.
Walaupun penonton pun histeris melihat aksi panggung Jessie. Dia nampak santai memperlihatkan lekuk tubuhnya, namun setelah menyadari dia segera ke belakang panggung untuk berganti pakaian. (Ind/rfr)