Juanda Menari Night Carnival 2025 Meriahkan Kota Probolinggo

SUARAGONG.COM – Jalan Juanda di Kelurahan Tisnonegaran mendadak berubah menjadi lautan warna dan irama pada Sabtu (11/10/2025) malam. Dalam gelaran Juanda Menari Night Carnival ke-9, Ribuan warga tumpah ruah menikmati parade seni dan budaya yang memukau di tengah gemerlap malam Kota Probolinggo.

Juanda Menari Night Carnival ke-9 Kota Probolinggo

Sejak sore, warga sudah memadati sepanjang ruas jalan. Lampu-lampu hias, dentuman musik gamelan hingga irama modern berpadu dengan kostum warna-warni dari para penari dan musisi lokal. Tepat pukul 19.00 WIB, parade dimulai dari depan Balai RW 01 Serma Arief Rahman Hakim dan menyusuri sepanjang Jalan Juanda.

Sebanyak 1.300 partisipan ikut ambil bagian dalam karnaval budaya tersebut. Mereka menampilkan tarian, musik, hingga ekspresi seni yang mencerminkan semangat gotong royong warga Juanda. Nuansa keakraban dan kebersamaan begitu terasa, menjadikan malam itu momen istimewa bagi masyarakat Tisnonegaran.

Baca Juga : Kemeriahan Karnaval Merpati Local Culture Warnai Jalanan Probolinggo

Wali Kota: Seni dan Ekonomi Harus Berjalan Bersama

Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin hadir langsung menyapa warga dan menyampaikan apresiasinya terhadap semangat masyarakat dalam melestarikan tradisi.

“Sembilan kali digelar artinya konsisten. Ini bukti warga Juanda bukan hanya mencintai seni, tapi juga tahu cara menjaga dan menghidupkan kebudayaan lokal. Bahkan, kalau bisa bukan setahun sekali, sebulan sekali juga boleh — dengan konsep sederhana tapi tetap meriah,” ujar Dokter Amin penuh semangat.

Ia juga menyoroti dampak ekonomi positif dari acara ini. Menurutnya, kegiatan seni seperti Juanda Menari Night Carnival bukan hanya hiburan, tetapi juga ruang ekonomi bagi warga.

“Bayangkan, kalau setiap bulan ada kegiatan, UMKM akan hidup, ekonomi jalan, dan warga makin bangga dengan kotanya sendiri,” tambahnya.

Dokter Amin pun berharap agar kegiatan ini tidak berhenti di tahun ke-9, melainkan berkembang menjadi agenda rutin bulanan yang menggerakkan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata lokal.

Baca Juga : Wali Kota Malang Soroti Penarikan Tarif Parkir saat Karnaval

Seni Sebagai Bahasa Universal

Apresiasi juga datang dari Ketua DPRD Kota Probolinggo Dwi Laksmi Syntha Kusumawardhani. Ia menegaskan pentingnya peran seni dalam mempererat hubungan sosial di tengah masyarakat.

“Seni adalah bahasa universal yang menghubungkan hati dan pikiran. Teruslah berinovasi, manfaatkan teknologi digital agar karya bisa menjangkau lebih luas,” ujar Syntha.

Ia juga mendorong pelaku UMKM dan seniman lokal untuk terus berkreasi dan berkolaborasi, karena karya yang lahir dari masyarakat mampu memperkuat karakter daerah.

“Karya seni yang lahir dari masyarakat akan memperkuat karakter bangsa dan memperindah wajah kota kita tercinta,” tuturnya.

Warga Bangga, Ekonomi Hidup

Sorak sorai penonton mengiringi tiap penampilan. Dari anak-anak, remaja, hingga dewasa tampil percaya diri memeriahkan panggung jalanan.
Salah satu warga, Yuli (45), tampak sumringah saat menyaksikan anaknya menari di karnaval.

“Latihannya sudah sebulan lebih, tiap malam pulang les langsung latihan. Saya bangga sekali lihat mereka tampil percaya diri di depan banyak orang,” ujarnya haru.

Tak hanya menjadi ajang ekspresi seni, kegiatan ini juga menghidupkan ekonomi warga.
Nurhadi (53), warga Tisnonegaran yang berjualan jagung bakar di depan rumahnya, mengaku mendapat berkah dari ramainya acara.

“Alhamdulillah jualan jagung bakar saya laris. Biarpun cuma di depan rumah, tapi rame sekali. Ya nonton, ya jualan,” katanya senang.

Bagi warga seperti Nurhadi, Juanda Menari Night Carnival bukan hanya pesta budaya, tapi juga momen ekonomi lokal bangkit di tengah semangat kebersamaan. (Duh/aye)