Type to search

Pemerintahan Probolinggo

Kabupaten Probolinggo Borong 7 Penghargaan Jatim Environment Community Award 2025

Share
Kabupaten Probolinggo kembali menorehkan prestasi membanggakan di bidang lingkungan hidup. Dalam ajang Jatim Environment Community Award 2025

SUARAGONG.COM – Kabupaten Probolinggo kembali menorehkan prestasi membanggakan di bidang lingkungan hidup. Dalam ajang Jatim Environment Community Award 2025 yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Probolinggo berhasil memborong tujuh penghargaan dari berbagai kategori.

Kabupaten Probolinggo Raih 7 Penghargaan Jatim Environment Community Award 2025

Ajang apresiasi tingkat provinsi tersebut berlangsung di Gedung Graha Wisata Surabaya, Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur, pada Rabu (24/12/2025). Penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan atas peran aktif pemerintah daerah bersama masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup secara berkelanjutan.

Salah satu penghargaan yang diraih adalah Sekolah Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2025 yang diberikan kepada SMAS Walisongo Kecamatan Sumberasih. Sekolah tersebut dinilai konsisten menerapkan prinsip peduli lingkungan melalui kebijakan sekolah, kurikulum, kegiatan partisipatif, serta pengelolaan sarana dan prasarana ramah lingkungan.

Keberhasilan SMAS Walisongo menegaskan peran strategis dunia pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan kepada generasi muda sejak dini.

Pelestarian Lingkungan Hidup

Selain itu, Kabupaten Probolinggo juga mencatatkan prestasi melalui penghargaan Pelestari Fungsi Lingkungan Hidup yang diberikan kepada sejumlah tokoh inspiratif.

Untuk Tahun 2024, penghargaan diraih oleh Ariyanto sebagai Kategori Pembina Lingkungan dan Abdul Aziz sebagai Kategori Perintis Lingkungan. Sementara pada Tahun 2025, penghargaan serupa diberikan kepada Moh. Rasid sebagai Kategori Perintis Lingkungan.

Eco Pesantren dan ProKlim Utama

Penghargaan lainnya datang dari kategori Eco Pesantren Tahun 2024 Kategori Pratama yang diraih oleh Pondok Pesantren Al Mashduqiah Kelurahan Patokan Kecamatan Kraksaan dan Pondok Pesantren HATI Desa Rangkang Kecamatan Kraksaan. Kedua pesantren tersebut dinilai berhasil menerapkan konsep pesantren ramah lingkungan dalam aktivitas sehari-hari.

Tak hanya itu, Desa Sidopekso Kecamatan Kraksaan juga menerima Sertifikat ProKlim Utama, sebagai pengakuan atas keberhasilan desa dalam menjalankan Program Kampung Iklim (ProKlim) secara berkelanjutan melalui upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim berbasis masyarakat.

Apresiasi untuk Peran Aktif Masyarakat

Kepala DLH Kabupaten Probolinggo, Roby Siswanto, mengatakan bahwa deretan penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi atas partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Penghargaan ini adalah apresiasi terhadap partisipasi masyarakat dalam gerakan kepedulian pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup. Partisipasi ini diharapkan dapat berkontribusi dalam penyelesaian permasalahan lingkungan serta antisipasi bencana akibat perubahan iklim,” ujarnya.

Menurut Roby, keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, lembaga pendidikan, tokoh masyarakat, hingga lembaga keagamaan yang secara konsisten menggerakkan aksi nyata di bidang lingkungan.

Komitmen Menuju Pembangunan Berkelanjutan

Roby menjelaskan, setiap penerima penghargaan memiliki peran strategis sesuai bidangnya. Ariyanto aktif dalam pembinaan pelestarian dan perlindungan keanekaragaman hayati di kawasan hutan. Abdul Aziz dikenal sebagai perintis pengembangan dan penanaman mangrove serta vegetasi pantai untuk menjaga ekosistem pesisir.

Sementara itu, Moh. Rasid berkontribusi melalui inovasi mikrohidro sebagai sumber energi terbarukan di wilayah Kecamatan Tiris. Tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Untuk kategori Eco Pesantren, Pondok Pesantren Al Mashduqiah dan Pondok Pesantren HATI dinilai mampu mengintegrasikan kepedulian lingkungan ke dalam kebijakan internal, penganggaran, hingga kurikulum pembelajaran bagi para santri.

“Semoga ke depan semakin banyak masyarakat, baik individu maupun lembaga, yang terlibat aktif dalam aksi perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup. Sehingga Kabupaten Probolinggo semakin tangguh dan berkelanjutan,” pungkas Roby. (Aye/sg)

Tags:

You Might also Like