Kabupaten Probolinggo Perkuat Sinergi OPD Lewat DEWI SAE
Share

SUARAGONG.COM – Pemerintah Kabupaten Probolinggo terus menggenjot pengembangan desa wisata melalui program unggulan Desa Wisata Sejahtera, Amanah-Religius dan Eksis Berdaya Saing (DEWI SAE). Salah satu langkah terbarunya adalah menggelar sosialisasi sekaligus Training of Trainers (ToT) bagi perangkat daerah pendamping desa wisata, yang berlangsung di ruang PRIC Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Probolinggo, Jumat (15/8/2025).
Kabupaten Probolinggo Perkuat Sinergi OPD Lewat Training of Trainers DEWI SAE
Kegiatan ini diinisiasi Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Probolinggo dengan menghadirkan narasumber dari East Java Ecotourism Forum (EJEF). Peserta dibekali berbagai materi, mulai dari siklus bisnis wisata, peran fasilitator dalam pendampingan, teknik profiling desa hingga strategi memperkuat kelembagaan desa wisata. Ada pula sesi berbagi praktik baik dari Pemerintah Kabupaten Trenggalek yang sukses membentuk 100 desa wisata.
Acara semakin bermakna dengan penandatanganan komitmen bersama para kepala OPD untuk mendukung DEWI SAE, diawali oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto.
Baca Juga :DPRD Kota Probolinggo Gelar Rapat Paripurna HUT RI
Menyatukan Visi dan Strategi
Kepala Disporapar Kabupaten Probolinggo, Heri Mulyadi, menyebut ToT ini menjadi momentum penting dalam menyamakan persepsi antar-OPD.
“Tujuannya membekali OPD pendamping dengan pengetahuan, mendorong koordinasi agar pendampingan berjalan terpadu, serta menjadikan ToT ini sebagai langkah strategis mempercepat pencapaian target 100 desa wisata,” jelas Heri.
Ia menambahkan, sinergi OPD dengan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) akan semakin memperkuat program. “DEWI SAE bukan hanya soal wisata, tapi juga tentang kemandirian ekonomi dan pelestarian identitas lokal,” tegasnya.
Baca Juga : Musisi Indie Probolinggo Lucky Fortuna Rilis Lagu Romantis 90-an
Harapan Besar untuk Probolinggo
Sekda Ugas Irwanto menggarisbawahi potensi besar Kabupaten Probolinggo, baik dari alam, budaya, maupun tradisi, yang ditunjang posisi strategis di jalur lintas utama Jawa Timur. Menurutnya, desa wisata adalah kunci menggerakkan ekonomi sekaligus menekan angka kemiskinan.
“Tidak hanya jadi pintu masuk wisatawan, tapi juga destinasi yang membuat orang ingin kembali,” ujarnya.
Namun, Ugas tak menampik adanya tantangan besar. Karena itu, pengembangan pariwisata berbasis desa lewat DEWI SAE dipandang strategis untuk menciptakan 100 desa wisata mandiri dan berdaya saing.
Kolaborasi Adalah Kunci
Ugas menekankan pentingnya kerja bersama lintas sektor.
“Tidak ada satu OPD pun bisa berjalan sendiri. ToT ini memastikan pendamping desa punya pemahaman yang sama, kompetensi mumpuni, dan semangat selaras untuk membimbing desa menuju kemandirian,” tandasnya.
Ia mengajak semua pihak menyatukan program agar sinergi benar-benar terasa manfaatnya. “Mari jadikan DEWI SAE gerakan bersama demi kesejahteraan masyarakat, sekaligus meneguhkan identitas Probolinggo sebagai destinasi unggulan Jawa Timur,” pungkasnya.
Dengan dukungan penuh perangkat daerah, pengembangan desa wisata di Probolinggo diharapkan bukan hanya menambah daya tarik wisata, tetapi juga melestarikan budaya, menjaga lingkungan, dan memperkuat ekonomi lokal. (Duh/Aye)