Type to search

News

Paus Fransiskus Wafat, Berikut Kandidat Paus Baru Paling Populer

Share
Berikut kandidat pengganti Paus Fransiskus (Ilustrasi oleh: Galih)

SUARAGONG.COM – Wafatnya Paus Fransiskus memunculkan status Sede Vacante dan Gereja Katolik Roma harus memilih kandidat pengganti Paus Fransiskus dalam pemilihan untuk paus baru atau biasa disebut Upacara Konklaf.

Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun karena komplikasi stroke. Sekaligus mengakhiri masa kepausannya sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik. 

Baca Juga: Wasiat Paus Fransiskus: Hanya Ingin Dimakamkan Sederhana

Upacara konklaf makin sering terdengar di media sosial dan publik dimana upacara ini merupakan tradisi Gereja Katolik yang diikuti oleh seluruh Kardinal di dunia untuk memilih paus baru diantara mereka.

Dari ratusan kardinal yang ada saat ini, ada tiga nama kardinal yang digadang-gadang menjadi pengganti Sri Paus Fransiskus dua diantaranya merupakan kardinal non-Eropa dan tidak berasal dari Eropa. Berikut profil ketiga kandidat pengganti paus fransiskus.

Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina

Luis Antonio Tagle adalah Mantan Uskup Manila dari Filipina. Saat ini ia mengemban tugas sebagai Prefek Penginjilan Dunia. Statusnya yang pernah menjabat sebagai Uskup Agung Manila dan juga posisinya saat ini yang cukup dekat dengan Paus Fransiskus menjadikannya salah satu kandidat terkuat.

Baca Juga: Paus Fransiskus Wafat Hanya Tinggalkan 100 Dollar!

Pria berusia 67 tahun yang akrab disaba Chito oleh jemaat di Filipina ini dikenal sebagai sosok yang progresif dan terbuka. Ia digadang-gadang menjadi Paus pertama dari Asia.

Kardinal Robert Sarah dari Guinea

Robert Sarah adalah kardinal asal Guinea yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Dewan Kongregasi Peribadatan Gereja. Ia merupakan salah satu kandidat terkuat karena pernah memegang posisi yang penting dalam kegiatan peribadatan Gereja Katolik sedunia.

Baca Juga: Fakta-fakta Wafatnya Paus Fransiskus: Sakit & Pesan Terakhir

Kardinal Sarah juga dikenal sebagai sosok yang sangat protektif terhadap pengaruh atheisme dan sekulerisme yang dihadapi Gereja Katolik saat ini. Beliau sangat melawan upaya sekularisasi dalam institusi gereja.

Serta menolak keras praktik aborsi bagi umat Katolik. Jika Robert Sarah dipilih pada konklaf yang akan datang, ia akan menjadi paus kulit hitam pertama. Sekaligus akan menjadi Paus beraliran tradisional pertama 12 tahun setelah mendiang Paus Benediktus XVI.

Kardinal Pietro Parolin, Sekretaris Negara Vatikan

Yang ketiga datang dari pihak Vatikan, yaitu Kardinal Pietro Parolin. Beliau saat ini menjabat sebagai “wakil” Paus Fransiskus dan menjadi figur moderat paling populer untuk menjadi paus yang baru.

Baca Juga: Diutus Prabowo, Jokowi Terbang ke Vatikan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

Beliau juga menjabat sebagai Sekretaris Negara Tahta Suci Vatikan, yang berarti Kardinal Parolin membantu Paus dalam mengurus masalah dalam negeri dan luar negeri Vatikan.

Apakah Kardinal Indonesia Bisa Dipilih Menjadi Paus Baru?

Kardinal dari Indonesia, Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, SJ. Adalah salah satu yang ikut dalam konklaf dan berusia dibawah 80 tahun. Yang berarti beliau juga memiliki potensi untuk dipilih.

Dalam konklaf, secara teori, semua kardinal yang berusia dibawah 80 tahun adalah papabile atau orang yang bisa menjadi paus baru.

Ketiga nama tersebut merupakan kandidat terkuat yang kemungkinan besar akan dipilih oleh Dewan Kardinal pada konklaf mendatang. Meskipun begitu, saat ini Camerlengo Tahta Suci, Kardinal Kevin Ferrel menyatakan bahwa Konklaf akan dilaksanakan setidaknya 15 Hari setelah pemakaman Paus Fransiskus.

Serta menegaskan loyalitas mereka sebagai “murid” paus yang menjabat saat ini. (PGN)

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News

Tags:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *