Type to search

Jombang

Kapolres Jombang Ajak Siswa Cegah Bullying di Sekolah

Share
Kapolres Jombang Ajak Siswa Cegah Bullying di Sekolah (Media Suara Gong) Kapolres Jombang Ajak Siswa Cegah Bullying di Sekolah (Media Suara Gong)

SUARAGONG.COM – Untuk mencegah perilaku bullying di kalangan pelajar, Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan mengunjungi ratusan siswa SMA Negeri 1 Jombang pada Kamis (6/3/2025). Dalam kunjungan tersebut, Kapolres memberikan penyuluhan tentang bahaya bullying dan dampaknya bagi korban serta lingkungan sekolah.

Dalam penyuluhan tersebut, AKBP Ardi menekankan bahwa bullying bukan hanya berupa tindakan fisik, tetapi juga bisa berbentuk verbal dan cyberbullying. Ia mengingatkan para siswa agar saling menghormati dan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua.

“Bullying memiliki dampak buruk bagi korban, baik secara fisik maupun psikologis. Sekolah harus menjadi tempat yang aman untuk semua siswa. Jangan sampai ada yang merasa takut hanya karena perilaku tidak menyenangkan dari teman sebayanya,” tegas Kapolres.

Selain itu, Kapolres juga mengimbau agar siswa menjauhi pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, serta berbagai bentuk kenakalan remaja lainnya. Ia mengingatkan bahwa masa depan para siswa sangat berharga dan tidak boleh dirusak oleh tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Baca juga: PMII Jombang Gelar Sekolah Literasi untuk Cetak Kader Produktif

Peran Guru dan Orang Tua dalam Mencegah Bullying

Kapolres menegaskan bahwa upaya pencegahan bullying tidak hanya menjadi tanggung jawab siswa, tetapi juga memerlukan peran aktif dari guru dan orang tua. Ia mengajak semua pihak untuk lebih peduli terhadap perilaku anak-anak mereka, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah.

“Guru dan orang tua harus lebih peka terhadap perubahan sikap anak-anaknya. Jika ada indikasi bullying, segera lakukan tindakan pencegahan agar tidak berkembang menjadi masalah yang lebih besar,” tambahnya.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari siswa dan guru SMAN 1 Jombang. Banyak siswa yang merasa lebih sadar akan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari perundungan. Mereka juga mengaku mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang dampak buruk bullying dan bagaimana cara menghindarinya.

Sebagai informasi, kasus bullying masih menjadi perhatian serius di Kabupaten Jombang. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (PC IPPNU) Kabupaten Jombang, ditemukan bahwa 46 persen kasus kekerasan di sekolah adalah bentuk perundungan. Teman sebaya menjadi pelaku utama dalam 34 persen kasus, sementara keluarga atau kerabat terlibat dalam 45 persen kasus.

Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan siswa lebih memahami bahaya bullying dan berperan aktif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan nyaman bagi semua. (rfr)

Baca Berita Terupdate lainnya melalui google news

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *