Kapolri Tegaskan Tak Ada Toleransi untuk Premanisme
Share

SUARAGONG.COM – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri tidak akan memberi ruang bagi segala bentuk aksi premanisme yang meresahkan masyarakat. Ia menyatakan, penindakan akan dilakukan secara tegas tanpa memandang simbol maupun kelompok pelaku.
Kapolri Tegaskan Tolak Semua Bentuk Premanisme
“Saya kira kaitannya dengan aksi premanisme, Polri tidak melihat ini dari kelompok mana. Kalau meresahkan masyarakat, kami tindak tegas. Apakah ini kelompok dalam tanda kutip ataupun siapa pun itu, sepanjang meresahkan masyarakat, kami tidak kompromi,” tegas Sigit dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Baharkam dan Korps Brimob Polri di Gedung Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (15/5/2025), seperti dikutip dari Antara.
Sebagai langkah konkret, Polri telah menggelar Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) secara serentak sejak 1 Mei 2025 di seluruh wilayah Indonesia. Operasi ini menyasar berbagai bentuk kejahatan, seperti premanisme, gangguan di kawasan industri, praktik debt collector ilegal, peredaran narkoba, judi online, penyelundupan, hingga tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan terorisme.
Baca Juga : Polres Probolinggo Kota Bekuk 33 Tersangka di Operasi Pekat Semeru
Pemberantasan Premanisme
Sigit menambahkan bahwa pemberantasan premanisme juga merupakan bagian dari upaya Polri untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan investasi nasional.
“Polri sangat konsen terhadap masalah pertumbuhan ekonomi dan investasi. Kami akan kawal dan jaga program-program tersebut agar berjalan dengan baik,” ujarnya.
Dalam menjalankan misinya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Polri juga menggandeng berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga para pemangku kepentingan (stakeholder), untuk bersama-sama merumuskan solusi atas persoalan keamanan yang berkembang.
Baca Juga : Gaes !!! Dugaan Pungli di Pantai Balekambang Tengah Diselidiki
Siaga Hadapi Bencana Alam
Di akhir arahannya, Jenderal Sigit juga mengingatkan seluruh personel Polri agar tetap waspada terhadap potensi bencana alam. Ia menekankan pentingnya kesiapan personel dan kelengkapan alat utama sistem senjata (alutsista) dalam menghadapi situasi darurat.
“Ancaman seperti karhutla, banjir, longsor, hingga erupsi gunung harus diantisipasi sejak dini. Persiapkan diri sebaik mungkin, baik dari sisi personel, almatsus, maupun sarana prasarana yang dibutuhkan,” pungkasnya. (Aye/sg)