SUARAGONG.COM – Sebuah pisang yang ditempel dengan lakban perak di dinding, karya kontroversial seniman Maurizio Cattelan berjudul Comedian (2019), mencuri perhatian dunia seni dengan terjual seharga $5,2 juta (sekitar Rp98 miliar) dalam lelang The Now and Contemporary di Sotheby’s, New York, pada Rabu, 20 November 2024.
Proses lelang berlangsung sengit, dengan perang penawaran selama tujuh menit. Harga akhir jauh melampaui estimasi awal Sotheby’s, yang memproyeksikan nilai karya ini antara $1 juta hingga $1,5 juta.
Kolektor China Menangkan Lelang Melalui Telepon
Penawaran tertinggi datang dari kolektor asal China, Justin Sun, yang mengikuti proses lelang melalui telepon. Sun, yang juga dikenal sebagai pendiri platform cryptocurrency Tron, mengalahkan pesaing online untuk membawa pulang karya seni tersebut.
Justin Sun memiliki rekam jejak dalam mengoleksi karya seni ikonik. Pada 2021, ia membeli patung Alberto Giacometti senilai $78 juta (sekitar Rp1,2 triliun) di Sotheby’s. Dia juga hampir memenangkan lelang NFT Beeple yang memecahkan rekor pada tahun yang sama.
Menurut pernyataan Sun melalui Sotheby’s, Comedian memiliki daya tarik budaya yang kuat.
“Karya seni ini adalah simbol fenomena budaya yang menghubungkan seni rupa, meme, dan komunitas cryptocurrency. Saya percaya karya ini akan memicu diskusi mendalam dan menjadi bagian penting dari sejarah seni,” ujar Sun.
Baca juga : Apakah Pisang Dapat Mengubah Kebiasaan Merokok Kamu?
Rencana Unik: Memakan Pisang Karya Seni
Menariknya, Sun berencana memakan pisang dari karya ini sebagai cara untuk “menghormati tempatnya dalam sejarah seni dan budaya populer.” Sotheby’s memastikan bahwa karya tersebut akan dilengkapi dengan sertifikat keaslian dan panduan dari Cattelan tentang cara memajangnya, termasuk satu gulungan lakban baru dan satu pisang segar dari kios buah lokal di New York.
Selain itu, Sotheby’s mengonfirmasi bahwa pembayaran akan dilakukan menggunakan mata uang kripto, meskipun tidak dijelaskan jenis mata uang yang digunakan.
Comedian, yang pertama kali dipamerkan pada Art Basel Miami Beach 2019, telah memicu perdebatan tentang batasan seni modern. Meskipun bagi sebagian orang hanya terlihat seperti lelucon mahal, karya ini telah berhasil memosisikan dirinya sebagai ikon budaya global, sekaligus memperkuat reputasi Maurizio Cattelan sebagai seniman provokatif yang mampu menggugah dialog publik. (acs)
Baca berita terupdate kami lainnya melalui google news