Type to search

Kesehatan Malang

Kasus Campak Kota Malang Naik, 146 Warga Teridentifikasi

Share
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mencatat peningkatan kasus campak di wilayahnya. Hingga awal September 2025

SUARAGONG.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mencatat peningkatan kasus campak di wilayahnya. Hingga awal September 2025, sebanyak sembilan anak telah terkonfirmasi positif campak, sementara 146 orang lainnya teridentifikasi sebagai suspek.

Kasus Campak Menghantui Kota Malang

Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif, menjelaskan kasus positif tersebut tersebar di beberapa titik. Empat kasus ditemukan di Kelurahan Kotalama, Kecamatan Klojen. Sementara lima kasus lainnya berada di wilayah Arjowinangun dan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang.

“Dari 146 suspek, baru sembilan yang terkonfirmasi positif. Semua berasal dari dua lokasi yang sebelumnya sudah ada temuan kasus, ditambah Kelurahan Kotalama,” ungkap Husnul.

Baca Juga : Kasus Campak di Sumenep Melonjak Gubernur Turun Tangan

Penularan dari Lingkungan Terdekat

Menurutnya, sebagian besar suspek berasal dari lingkungan terdekat pasien, seperti anggota keluarga maupun teman sekolah. Hal ini menunjukkan betapa cepat virus campak bisa menular. Karena itu, ia menegaskan pentingnya pencegahan sejak dini.

“Identifikasi awal dan pencegahan itu kunci agar penyebaran tidak semakin meluas,” tegasnya.

Edukasi dan Imunisasi Jadi Fokus

Untuk menekan kasus, Dinkes Kota Malang terus menggencarkan edukasi kepada masyarakat, termasuk melalui tokoh agama dan tokoh masyarakat. Fokus utamanya adalah mengingatkan pentingnya imunisasi sejak dini bagi anak-anak.

“Vaksin campak seharusnya diberikan saat anak berusia 9 bulan. Namun bila terlewat, tetap bisa diberikan sesuai kondisi anak,” jelas Husnul.

Ia menambahkan, imunisasi sangat penting dalam membangun kekebalan tubuh sehingga anak tidak mudah terinfeksi virus campak. Pasalnya, jika tidak ditangani serius, campak dapat menimbulkan komplikasi berat seperti kebutaan, gagal jantung, gangguan paru-paru, bahkan berisiko menyebabkan kematian.

Baca Juga : KLB Campak di Sumenep: 1.944 Suspek, 17 Anak Meninggal

Pasien Mulai Pulih

Lebih lanjut, Husnul menyebut masa pemulihan pasien campak umumnya berlangsung sekitar dua minggu. Beberapa pasien yang sebelumnya terkonfirmasi kini sudah menunjukkan progres kesehatan yang baik.

“Alhamdulillah ada yang sudah pulih, tapi kami tetap melakukan pemantauan ketat agar tidak terjadi lonjakan kasus,” pungkasnya. (fat/aye)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69