Kasus Campak di Sumenep Melonjak Gubernur Turun Tangan
Share

SUARAGONG.COM – Kasus Campak Sumenep mengalami lonjakan signifikan hingga ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh otoritas kesehatan. Penyebab utama lonjakan ini adalah rendahnya cakupan imunisasi di wilayah tersebut, yang menyebabkan penyebaran virus campak menjadi semakin cepat dan masif.
Menanggapi situasi darurat ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar rapat koordinasi (rakor) di Kabupaten Sumenep. Rakor tersebut berlangsung di ruang VIP rumah dinas Bupati Sumenep dan dihadiri oleh Dinas Kesehatan Jawa Timur, Forkopimda Sumenep, serta sejumlah organisasi perangkat daerah terkait.
“Pelaksanaan vaksin serentak harus terpadu dan terintegrasi. Kita harus memberikan percepatan penanganan,” ujar Khofifah.
Fokus utama rapat adalah pemetaan penyebaran wabah campak, pelaksanaan vaksinasi massal, dan strategi percepatan penanganan untuk menekan angka kasus di wilayah tersebut.
Penyebab Lonjakan Kasus Campak
Tingginya kasus campak di Sumenep disorot sebagai dampak dari minimnya cakupan imunisasi, terutama pada anak-anak. Hal ini membuka celah penyebaran virus yang sangat mudah menular.
Sebagai bentuk simpati, Gubernur Khofifah memberikan santunan sebesar Rp10 juta kepada masing-masing keluarga korban meninggal dunia. Penyerahan santunan dilakukan di Pendopo Keraton Sumenep.
“Tanda duka cita kami, itu tadi kami menyampaikan santunan duka cita masing-masing Rp10 juta,” ujar Khofifah.
Baca juga: Campak Ditahun 2025 Kok Bisa Kasusnya Meledak Lagi Segede Ini?
Data Terbaru 2.035 Kasus Suspek
Berdasarkan data dari Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) Kabupaten Sumenep per 17 Agustus 2025, terdapat 2.035 kasus suspek campak yang tersebar di 26 kecamatan. Dari jumlah tersebut, 17 anak dilaporkan meninggal dunia akibat komplikasi campak.
Dokter Spesialis Anak RSUD dr. H. Mohammad Anwar Sumenep, dr. Anita, melaporkan bahwa saat ini terdapat 8 pasien anak yang dirawat secara intensif di ruang isolasi khusus.
“Kami berterima kasih atas kunjungan Ibu Gubernur, tentu saja menjadi motivasi dan semangat bagi petugas dan keluarga pasien untuk segera pulih anak-anaknya,” kata dr. Anita.
Baca juga: Infeksi Campak Dunia Naik 10 Juta Kasus
Wabah campak di Sumenep menjadi peringatan keras tentang pentingnya cakupan imunisasi. Dengan intervensi langsung dari pemerintah provinsi, diharapkan penyebaran virus ini bisa ditekan dan angka kematian dapat dicegah. Dukungan masyarakat melalui vaksinasi dan deteksi dini juga menjadi kunci penting dalam mengakhiri KLB ini. (pkl/dny)