Type to search

Kesehatan Peristiwa

Kasus COVID-19 Naik Lagi, Kemenkes Usulkan Vaksinasi Booster Lagi!

Share
Kemenkes RI kembali mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap peningkatan atau kenaikan kasus COVID-19 di asia.

SUARAGONG.COM – Menjadi momok menakutkan, dan takut kalau lanjut Part 2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) kembali mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap peningkatan atau kenaikan kasus COVID-19 di asia. Halal ini menyusul lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi secara signifikan di negara tetangga, Singapura. Imbauan khusus diberikan kepada kelompok rentan agar segera melakukan vaksinasi booster, mengingat varian baru virus telah memicu kekhawatiran.

Kasus COVID-19 Kembali Alami Peningkatan

Dalam keterangan resminya, Kemenkes menyebut bahwa lonjakan kasus di Singapura terjadi akibat kemunculan subvarian baru COVID-19, yakni LF.7 dan NB.1.8, yang merupakan turunan dari varian JN.1. Lonjakan ini diperparah oleh tingginya mobilitas warga antarnegara, termasuk menjelang konser internasional Lady Gaga yang digelar pada 18 Mei 2025.

“Peningkatan ini terjadi di tengah mobilitas masyarakat yang tinggi, termasuk dari Indonesia, untuk menghadiri agenda internasional di Singapura,” tulis Kemenkes dalam pernyataan tertulis.

Baca Juga : Virus HMPV Masuk Indonesia, Ini Perbedaan dengan Covid-19 dan Influenza

14 Ribu Kasus Baru di Singapura, RI Waspada

Berdasarkan data terkini, jumlah kasus mingguan di Singapura melonjak dari rata-rata 11 ribu menjadi 14 ribu kasus per minggu. Jumlah pasien yang harus dirawat inap pun mengalami kenaikan, dari 102 menjadi 133 orang per hari pada awal Mei 2025.

Dr. Kim Lim Show dari Life Family Clinic, Singapura, menjelaskan bahwa sebagian besar gejala akibat varian baru ini mirip flu biasa, dan kebanyakan pasien pulih dengan cepat.

Vaksin Booster Masih Tersedia, Tapi Terbatas

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman, menyampaikan bahwa vaksin booster COVID-19 masih tersedia secara gratis di puskesmas dan faskes tingkat pertama. Namun, stoknya mulai menipis karena permintaan masyarakat yang menurun dalam beberapa bulan terakhir.

“Gratis di fasilitas kesehatan seperti puskesmas. Tapi jumlahnya sudah terbatas,” ujar Aji, Selasa (20/5/2025).

Kemenkes belum merilis daftar fasilitas kesehatan mana saja yang masih memiliki stok vaksin. Di luar program pemerintah, masyarakat bisa mendapatkan vaksin secara mandiri di klinik atau apotek dengan harga sekitar Rp 200 ribu per dosis.

Saatnya Waspada, Bukan Panik

Meski belum terjadi lonjakan besar di dalam negeri, Kemenkes meminta masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Terutama di tempat ramai atau saat bepergian ke luar negeri. Kelompok lansia, orang dengan komorbid, dan tenaga kesehatan diimbau untuk segera melakukan vaksinasi ulang jika belum mendapatkan booster terbaru.

Kewaspadaan tetap diperlukan, namun masyarakat diminta untuk tidak panik berlebihan. Mengingat gejala dari varian baru cenderung ringan, dan sistem kesehatan nasional telah lebih siap dibandingkan awal pandemi. (Aye/sg)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *