Kasus HIV/AIDS di Kota Malang Meningkat Tajam
Share

SUARAGONG.COM – Kota Malang mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah kasus HIV/AIDS sepanjang tahun 2024 hingga awal 2025. Hingga November 2024, tercatat lebih dari 600 kasus positif HIV/AIDS, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat 512 kasus. Dengan tren seperti ini, besar kemungkinan jumlah kasus akan terus bertambah di tahun 2025.
Kasus HIV/AIDS di Kota Malang Meningkat: Usia Muda Jadi Kelompok Paling Rentan
Mayoritas kasus baru ditemukan pada kelompok usia produktif, terutama antara 15 hingga 24 tahun. Perilaku seks bebas menjadi penyebab utama penyebaran HIV/AIDS di kalangan muda.
Hal ini juga dibenarkan oleh Sri Sunaringsih Ika Wardojo, dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, yang dalam penelitiannya menyebut pola hidup LGBT dan seks bebas sebagai faktor dominan penyebaran HIV/AIDS. Penelitian yang melibatkan 600 pengidap HIV/AIDS ini juga membawanya meraih gelar doktor dari Taipei Medical University, Taiwan.
Selain perilaku seksual berisiko, penggunaan narkoba dengan jarum suntik bergantian juga turut menyumbang angka penularan HIV.
Baca Juga : 92 Pasien HIV di Kota Probolinggo Masih Dalam Pengobatan Aktif Sepanjang 2024
Data Dinkes: Laki-laki Seks Lelaki Dominasi Kasus
Menurut catatan Dinas Kesehatan Kota Malang, pada tahun 2022 kelompok laki-laki yang melakukan hubungan seks dengan sesama laki-laki (LSL) menjadi penyumbang kasus terbanyak, yakni sebanyak 168 dari total 481 kasus baru.
Baca Juga : HIV/AIDS: Tantangan Global yang Belum Terselesaikan
Langkah Preventif: Edukasi, Tes Gratis, dan Anonim
Menanggapi lonjakan kasus ini, Dinas Kesehatan Kota Malang telah meluncurkan sejumlah langkah pencegahan. Beberapa di antaranya:
-
Sosialisasi rutin ke kelompok rentan
-
Penyuluhan di sekolah-sekolah untuk meningkatkan kesadaran siswa
-
Layanan tes HIV gratis dan anonim bagi masyarakat umum
Masyarakat juga diimbau untuk lebih sadar terhadap bahaya perilaku berisiko dan pentingnya deteksi dini melalui tes HIV.
Peningkatan jumlah kasus HIV/AIDS ini menjadi peringatan serius bagi pemerintah dan masyarakat Kota Malang. Diperlukan kolaborasi lintas sektor — mulai dari dinas kesehatan, lembaga pendidikan, tokoh masyarakat, hingga keluarga — untuk menekan laju penularan HIV/AIDS.
Selain pencegahan, penting pula untuk memberikan dukungan moral dan sosial kepada ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) agar mereka bisa hidup sehat, produktif, dan tidak mendapatkan stigma negatif dari lingkungan sekitar. (Aye/sg)